Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla di Nusa Dua Kabupaten Badung, Bali, Kamis (11/2/2016) menyaksikan penandatanganan delapan kontrak jual beli uap dan listrik dari energi panas bumi.
Penandatanganan yang turut pula disaksikan Menteri ESDM Sudirman Said, dilakukan usai Jusuf Kalla membuka acara "Bali Clean Energy Forum" yang berlangsung 11-12 Februari 2016 di Nusa Dua.
Para pihak penandatangan kontrak panas bumi tersebut adalah Dirut PT Pertamina Geothermal Energy Irfan Zainuddin, Dirut PT PLN (Persero) Sofyan Basir, Dirut PT Indonesia Power Antonius Resep Tyas, Dirut PT Supreme Energy Muara Laboh Supramu Santosa, dan Dirut Star Energy Geothermal Wayang Windu Ltd Rudy Suparman.
Kesepakatan jual beli yang ditandatangani mencakup amendemen kontrak harga uap panas bumi untuk PLTP Kamojang Unit 1, 2, dan 3 di Jabar sebesar enam sen dolar AS per kWh.
Penandatanganan amendemen harga listrik untuk PLTP Kamojang Unit 4 berkapasitas 60 MW dan Kamojang 5 berkapasitas 35 MW sebesar 9,4 sen dolar per kWh.
Lalu, amendemen harga uap panas bumi untuk PLTP Lahendong Unit 1, 2, 3, dan 4 di Sulut masing-masing berkapasitas 20 MW sebesar enam sen dolar AS per kWh.
Selanjutnya, penandatanganan kesepakatan penyesuaian harga listrik untuk proyek PLTP Muara Laboh berkapasitas 220 MW di Sumbar dan penandatanganan kesepakatan penyesuaian harga listrik panas untuk PLTP Wayang Windu Unit 1 berkepasitas 110 MW dan Unit 2 117 MW di Jabar.
Selain kontrak panas bumi itu, turut pula ditandatangani nota kesepahaman PT Pertamina (Persero) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tentang pengkajian dan penerapan teknologi dalam rangka mendukung pemanfaatan energi panas bumi.
Pihak penandatangan adalah Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam dan Kepala BPPT Unggul Priyanto.
Dirut PGE Irfan Zainuddin mengatakan, harga jual uap sebesar enam sen dolar per kWh dan listrik sebesar 9,4 sen dolar per kWh tersebut sudah cukup baik.
"Dengan harga tersebut, kami optimistis pemanfaatan energi panas bumi akan makin berkembang dengan pesat, sehingga membantu mengurangi emisi karbon secara berkelanjutan," tuturnya.
PGE menargetkan pengoperasian panas bumi mencapai 922 MW pada 2019, 2.300 MW pada 2025, dan 2.700 MW pada 2030. Saat ini, kapasitas daya PGE mencapai 437 MW.
Pemerintah sudah menargetkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) dalam bauran energi pada 2025 sebesar 23 persen dari posisi saat ini hanya tujuh persen.
Bali Clean Energy Forum (BCEF) yang diselenggarakan Kementerian ESDM bersama International Energy Agency (IEA) diikuti 1.200 peserta dari 26 negara dan 19 lembaga internasional.
Perwakilan negara yang hadir antara lain Arab Saudi, Australia, Timor Leste, Malaysia, Hongaria, Amerika Serikat, Denmark, Jepang, Swedia, Selandia Baru, Jerman, Swiss, Inggris, Kroasia, Azerbaijan, Norwegia, Kazakhstan, Finlandia, Spanyol, Iran, Prancis, Belgia, dan Uni Eropa.
Hadir pula perwakilan dunia usaha, pakar energi, perwakilan masyarakat sipil, komunitas muda, dan media massa nasional dan internasional.
Salah satu terobosan penting dalam BCEF 2016 adalah peluncuran "Clean Energy Center of Excellence" (CoE) atau Pusat Keunggulan Energi Bersih.
CoE adalah pusat terpadu bagi penelitian, pengembangan hasil penelitian, pendidikan, peningkatan kapasitas pelaksanaan, hingga fasilitasi investasi dalam pengembangan energi bersih dengan tiga menu yakni informasi, teknologi, dan pendanaan.
Diharapkan pertemuan BCEF 2016 akan menghasilkan dokumen Misi Bali untuk Pengembangan Energi Bersih yang akan menjadi kerangka perwujudan energi bersih nasional dan dapat berkontribusi pada konteks pembangunan berkelanjutan di tingkat regional dan global. (Antara)
Berita Terkait
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Dorong Swasembada Energi Nasional, PLN Percepat Pengembangan Proyek Panas Bumi
-
RI Mau Kembangkan Energi Listrik dari Panas Bumi Berkapasitas 530 MW
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Pertamina Klaim Masih Negosiasi dengan SPBU Swasta soal Pembelian BBM
-
Bahlil: BBM Wajib Dicampur Etanol 10 Persen
-
Didesak Beli BBM Pertamina, BP-AKR: Yang Terpenting Kualitas
-
BPKH Buka Lowongan Kerja Asisten Manajer, Gajinya Capai Rp 10 Jutaan?
-
Menkeu Purbaya: Jangan Sampai, Saya Kasih Duit Malah Panik!
-
Purbaya Kasih Deadline Serap Anggaran MBG Oktober: Enggak Terpakai Saya Ambil Uangnya
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya