Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (12/2/2016) pagi, bergerak melemah sebesar 20 poin menjadi Rp13.483. Pada perdagangan sebelumnya rupiah diperdagangkan Rp13.463 per dolar AS.
"Harga minyak mentah dunia yang masih berada dalam tren pelemahan menjadi salah satu penahan bagi mata uang rupiah untuk bergerak di area positif," kata NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa pelemahan mata uang rupiah juga seiring dengan aksi sebagian pelaku pasar uang yang mengambil posisi ambil untung setelah mata uang domestik itu mengalami penguatan cukup signifikan dalam beberapa hari sebelumnya.
"Pelaku pasar uang dengan orientasi jangka pendek cenderung melakukan aksi ambil untung sehingga laju rupiah tertahan," katanya.
Kendati demikian, menurut Reza Priyambada, pelemahan rupiah masih cenderung terbatas mengingat rencana kenaikan bank sentral AS (The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuannya diperkirakan tidak akan agresif seiring dengan masih melambatnya laju perekonomian global.
Spekulasi itu, lanjut dia, mendorong aliran dana asing masuk ke Indonesia melalui pasar surat utang (obligasi) dan ekuitas sehingga mampu menjaga rupiah untuk tidak tertekan lebih dalam terhadap dolar AS.
"Aliran dana asing itu didorong oleh stabilnya ekonomi Indonesia, apalagi juga didukung oleh peringkat 'investment grade' oleh beberapa lembaga pemeringkat dunia," katanya.
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan bahwa paket kebijakan ekonomi X yang bertujuan untuk memperlonggar investasi sekaligus meningkatkan perlindungan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi dapat menambah prospek positif bagi perekonomian domestik.
"Nilai tukar rupiah masih berpotensi untuk kembali berada di area positif," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Revisi UU P2SK Dinilai Beri Perlindungan bagi Nasabah Kripto
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals