Suara.com - Pengamat perbankan syariah Rizqullah memprediksi pertumbuhan pembiayaan (istilahnya kredit untuk bank konvensional) perbankan syariah tahun ini akan membaik dibanding tahun lalu. Namun tingkat pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tetap belum bisa setinggi 3 atau 4 tahun yang lalu.
"Saya kira pertumbuhan pembiayaaan perbankan syariah akan lebih baik dibanding tahun lalu. Tapi harus diingat situasi perbankan syariah juga masih sama dengan perekonomian nasional yang belum sepenuhnya pulih. Kalaupun tumbuh, sekitar 15 - 20 persen. Sulit kalau mencapai 30 persen seperti dulu," kata Rizqullah saat dihubungi Suara.com, Rabu (17/2/2016).
Adapun prospek yang potensial untuk pembiayaan perbankan syariah masih di sektor usaha mikro, kecil dan menegah (UMKM). "Selain itu sektor properti terutama rumah juga masih potensial bagi ruang pertumbuhan perbankan syariah," ujar Rizqullah.
Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per November 2015, jumlah pembiayaan yang dikucurkan perbankan syariah mencapai Rp206,05 triliun. Jumlah ini hanya tumbuh 4,09 persen dibanding November 2014 yang mencapai Rp198,37 triliun.
Realisasi pertumbuhan tersebut jauh lebih lambat dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Di November 2014, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah mencapai 9,69 persen dibanding November 2013 yang mencapai Rp180,83 triliun.
Berita Terkait
-
Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Sindikasi Senilai Rp870 Miliar
-
Bank Permata Salurkan Pembiayaan Hijau Rp556 Miliar Sepanjang 2024
-
UMKM Kini Bisa Buat Laporan Keuangan Berbasis AI
-
Perbankan Nasional Didesak Hentikan Pembiayaan ke Sektor Perusak Lingkungan di Sumatera
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman
-
Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur