Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro hari ini, Rabu (17/2/2016) memenuhi panggilan rapat dengan Badan Anggaran DPR. Dalam rapat tersebut, Bambang menjelaskan kondisi perekonomian Indonesia terkini dan melaporkan pencapaian-pencapaian apa yang sudah dilakukan pemerintah di 2015.
Salah satunya adalah angka pertumbuhan ekonomi pada 2015 yang mencapai 4,79 persen. Capaian ini diklaim masih lebih baik jika dibandingkan negara lain yang cenderung lebih rendah ditengah gempuran perlambatan ekonomi global.
"Meski kemarin ekonomi global tengah mengalami perlambatan, namun ekonomi di Indonesia masih bisa tumbuh 4,79 persen. Ini masih terbilang lumayan jika dibandingkan dengan negara-negara maju yang hanya mengantongi pertumbuhan sekitar 2 persen," kata Bambang saat menghadiri rapat Badan Anggaran DPR, di gedung DPR, Rabu (17/2/2016).
Ia menjelaskan, Amerika Serikat, Eropa dan Jepang pada 2015 hanya berhasil mengantongi di bawah 2 persen.
Selain itu, lanjut dia, untuk ekonomi global hanya mengalami pertumbuhan sebesar 3,1 persen. Angka ini tidak mencapai target sebelumnya 3,3 persen.
"Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi global ini belum menggembirakan bagi negara maju. Tapi kita harus apresiasi, meski kondisi perekonomian global yang kurang baik namun Indonesia masih bisa tumbuh positif," ungkapnya.
Bambang pun mengaku optimis, tahun 2016 ini pertumbuhan dan kondisi perekonomian di Indonesia akan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya, pemerintah telah mengeluarkan paket-paket kebijakan ekonomi yang diklaim mampu mendongkrak perekonomian.
"Sudah ada 10 paket kebijakan ekonomi yang sudah dikeluarkan pemerintah. Paket ini diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan. Karena paket ini meliputi kemudahan untuk investasi, memberikan insentif-insentif dalam industri dalam negeri. Kami yakin ekonomi tahun ini akan lebih baik dan penerimaan pajak bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional," kata Bambang.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), angka pertumbuhan ekonomi tahun 2015 sebesar 4,79 persen. Pulau Jawa masih mendominasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi kita secara spasial masih disumbang Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto sebesar 58,9 persen dan Sumatera 22,1 persen. Selain itu, untuk Kalimantan sebesar 8,15 persen, Sulawesi 5,92 persen, dan 5,43 persen pulau lainnya.
Tag
Berita Terkait
-
ADB Revisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Menjadi di Bawah 5 Persen
-
Di Balik Angka Pertumbuhan 5 Persen: Prabowo Ungkap Realitas Pahit Petani, Nelayan, dan Guru
-
OECD Ramal Ekonomi Indonesia Merosot 4,7 Persen, Pengangguran Naik Tipis di 2025
-
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat, Hanya Tumbuh 4,87% pada Triwulan I 2025
-
Resep Jitu Ekonomi 8 Persen, Prabowo Disarankan Tiru Strategi Orde Baru
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
RI Kedatangan BBM Ramah Lingkungan Baru Bobibos dengan RON 98
-
Hyundai 'Kebelet' Garap Mobil Nasional Prabowo, Menperin Agus: Tunggu Dulu!
-
Pemerintah Akui Kesejahteraan Petani Dibanding Nelayan-Peternak Masih Jomplang
-
Menkeu Sebut Investasi Reksadana Bisa Bikin Cepat Kaya, Begini Panduannya untuk Pemula
-
Tantangan Sektor Pangan Kian Kompleks, Dirut PT Pupuk Indonesia: Inovasi Jadi Kunci
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Zulhas: Pupuk Indonesia Bisa Bangun Satu Pabrik Setiap Tahun
-
Rupiah Akhirnya Perkasa Hari Ini Setelah 3 Hari Meloyo
-
Pabrik New Ethylene Project Diresmikan, Bahlil : Kita Tak Perlu Lagi Impor!
-
Pemerintah Bongkar Penyelundupan Turunan CPO di Priok, Kerugian Negara Capai Miliaran Rupiah
-
HET Pupuk Subsidi Turun, Dirut Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi Dukung Langkah Bersejarah Pemerintah