Suara.com - Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Axel van Trotsenburg yang mengunjungi Myanmar dan bertemu dengan sejumlah elite di negara tersebut menyatakan,
"Antara tahun 2011 dan 2014, ekonomi Myanmar tumbuh dengan kecepatan rata-rata 7 persen per tahun, termasuk yang tercepat di Asia Timur," kata van Trotsenburg dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Menurut dia, negara tersebut memiliki kesempatan untuk mempercepat reformasi lebih maju lagi sehingga pertumbuhan ekonomi itu akan lebih bermanfaat bagi seluruh kalangan masyarakat.
Bank Dunia, lanjutnya, juga akan mendukung rakyat Myanmar dalam rangka menyediakan solusi jangka panjang guna mengakhiri kemiskinan ekstrim dan mempromosikan kesejahteraan bersama.
Van Trotsenburg dalam kunjungannya ke Myanmar baru-baru ini telah menemui antara lain Ketua Liga Nasional Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi dan sejumlah pejabat senior pemerintahan negara tersebut.
Sebagaimana diketahui, periode reformasi yang sedang dijalankan oleh Myanmar masih mendapatkan hambatan di berbagai bidang.
Misalnya, Kantor berita AFP menyebutkan, PBB menyatakan pada Selasa (16/2) bahwa terdapat lebih lebih dari 3.000 orang mengungsi di Myanmar utara akibat pertempuran dua kelompok gerilyawan suku di negara tersebut.
Kejadian tersebut juga memunculkan kekhawatiran akan kegagalan upaya perdamaian, yang diupayakan pemerintah setempat.
Pertempuran di negara bagian Shan tersebut mulai terjadi pada pekan lalu antara kelompok Dewan Restorasi Negara Shan (RCSS) dengan Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TLNA).
Sebelumnya, jarang terjadi pertempuran di antara kelompok suku bersenjata di Myanmar. Peristiwa itu juga terjadi di tengah peralihan rumit pemerintahan dukungan militer menuju pemerintahan demokrasi pimpinan partai bentukan Aung San Suu Kyi.
"Kami menerima laporan bahwa lebih dari 3.000 orang mengungsi sepanjang pekan lalu," kata Mark Cutts, kepala Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB di Myanmar.
Dia mengungkapkan sebagian besar dari mereka kini berada di biara kota Kyaukme dan menerima pertolongan dari sejumlah organisasi lokal dan palang merah. (Antara)
Berita Terkait
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
'Tangan Ikut Berlumuran Darah', Alasan Sipil ASEAN Tolak Komnas HAM Myanmar di Forum Jakarta
-
Wawancara Eksklusif: Suara dari Myanmar Jurnalis Melawan di Tengah Represi
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Ekonom : Sikat Gudang Penyelundup Thrifting tapi Beri Napas Pedagang Eceran!
-
Danantara Tentukan 4 Kota Jadi Pilot Project Waste to Energy
-
Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,04% Q3 2025, Belanja Pemerintah Ikut Ngegas
-
Pinjaman KUR BRI di Bawah Rp100 Juta Tidak Wajib Pakai Agunan? Ini Penjelasannya
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
ASN Bolos, Hak Pensiun Langsung Hilang
-
Aset Kripto Masuk Jurang Merah, Tekanan Jual Bitcoin Sentuh Level Terendah 6 Bulan
-
Rupiah Masuk Zona Hijau Lawan Dolar Amerika, Terangkat Sentimen Ini
-
Prabowo Panggil Dasco 2 Kali Sepekan: Urusan Perut Rakyat Jadi Taruhan
-
Bos OJK: Ada Tiga Cara Perkuat Pasar Modal Indonesia, Ini Kuncinya