Suara.com - Komite Pengawas Perpajakan selama periode 2013 hingga 2015 telah menerima 238 pengaduan maupun masukan dari masyarakat terkait pelayanan bidang perpajakan yang dilakukan institusi pajak serta bea dan cukai.
"Mayoritas materi yang diadukan adalah terkait prosedur administrasi perpajakan dan peraturan perpajakan," kata Ketua Komite Pengawas Perpajakan Daeng M Nazier dalam acara komunikasi publik di Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Daeng mengatakan, Komite Pengawas Perpajakan, juga telah menyelesaikan 55 saran atau rekomendasi terkait kebijakan perpajakan dalam periode yang sama, untuk meningkatkan kualitas kebijakan dan administrasi perpajakan.
Berbagai pengaduan maupun masukan yang diterima itu meliputi masalah dalam pelayanan, pemeriksaan, penagihan, penyidikan, SDM dan kepegawaian, keberatan dan banding, potensi pajak serta bidang lainnya.
Daeng menghimbau kepada masyarakat agar mau melapor atas pelayanan bidang perpajakan kepada Komite Pengawas Perpajakan, yang dalam jangka panjang bisa memperbaiki kinerja sistem perpajakan.
Menurut dia, jumlah pengaduan para wajib pajak yang merasa dirugikan oleh pelayanan perpajakan masih rendah, karena belum banyak yang mengetahui keberadaan dan fungsi dari Komite Pengawas Perpajakan.
Namun, hal ini merupakan tantangan bagi Komite Pengawas Perpajakan untuk menumbuhkan kesadaran para pembayar pajak serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan administrasi perpajakan yang baik.
Komite Pengawas Perpajakan merupakan komite non struktural yang bertugas membantu Menteri Keuangan dan bersifat mandiri dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas instansi perpajakan.
Komite ini melakukan pengawasan yang meliputi kegiatan pengamatan, pengumpulan informasi dan penerimaan pengaduan masyarakat, serta pengkajian dan memberikan saran maupun rekomendasi untuk tugas instansi perpajakan.
Di masa mendatang, Komite ini diharapkan bisa berkerja lebih efektif dan transparan dalam menjalankan tugas pengawasan, seperti tata kelola Komite Pengawasan Perpajakan di negara lain seperti Australia, Kanada, Afrika Selatan dan Amerika Serikat.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, hasil akhir perhitungan realisasi penerimaan pajak selama 2015 tercatat mencapai Rp 1.060 triliun. Bila dibandingkan dengan target yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015, yakni Rp 1.294 triliun, maka dapat dikatakan realisasi tersebut kurang sekitar Rp 234 triliun. Namun dibandingkan tahun 2014 yang tumbuh 7,8 persen, penerimaan pajak nasional tahun lalu tumbuh 12 persen.
Tahun ini, dalam APBN 2016 yang telah ditetapkan, penerimaan pajak negara ditargetkan mencapai Rp1.360,1 triliun. Target tersebut terdiri dari target penerimaan PPh Non Migas mencapai Rp715,8 triliun, Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp571,7 triliun, PPh Migas mencapai Rp41,4 triliun. Ditambah target Pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp19,4 triliun dan pajak lainnya sebesar Rp11,8 triliun. (Antara)
Berita Terkait
-
Update Harga Daihatsu Terios Desember 2025 Lengkap dengan Pajak Tahunan, Muat Banyak Gak Bikin Sesak
-
Kini Seharga Honda BeAT, Berapa Pajak Motor NMAX Bekas per Tahun?
-
Hanya 5 Menit! Cara Menghitung Bunga Deposito Sesuai Aturan
-
Daftar Provinsi Pemutihan Pajak Desember 2025, Tunggakan Dihapus!
-
Harga Beda Tipis dari Karimun: Intip 4 Fakta Mobil Bekas Suzuki Grand Vitara Seri 2.0L
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Energi Terbarukan Mulai Masuk Sektor Tambang dan Perkebunan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Rupiah Justru Melempem ke Level Rp 16.667 Setelah BI Tahan Suku Bunga
-
Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi USD 62,63 di November, BBM Gimana?
-
BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 4,75 Persen, Ini Alasannya
-
Finex Menandai Ulang Tahunnya yang ke-13 dengan Gala Dinner
-
KB Bank - PT KAI Medika Indonesia Hadirkan Fasilitas Pembiayaan bagi Brawijaya Hospital Tangerang
-
Pemulihan Bencana Sumatra Telan Rp 60 T, Purbaya Pastikan Tak Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI
-
Eksplorasi 'Ladang Hijau' Irak Dibuka: Kesempatan Emas bagi Pertamina di Sektor Hulu Migas
-
BRI Peduli Hadir untuk Masyarakat Terdampak Bencana Sumatra, Salurkan Donasi di Lebih 40 Lokasi