Suara.com - Bank sentral Bangladesh, Senin (7/3/2016), menyebutkan rekeningnya di Bank Sentral Amerika (The Federal Reserve) telah dibajak dan uangnya dicuri, namun sebagian dari dana yang sempat terendus berada di Filipina telah berhasil dipulihkan.
Bank Sentral Amerika (The Fed) di New York, yang mengelola akun itu, telah membantah sistem mereka telah dibajak tapi tidak menyebutkan apakah dana tersebut sempat keluar dari rekening. Informasi ini dikemukakan Reuters mengutip dari sumber rahasia.
Bank Sentral Bangladesh menegaskan pihaknya tengah bekerja bersama otoritas anti-pencucian uang di Filipina. Pihak Bangladesh tidak menyatakan tegas berapa banyak uang yang telah dicuri dan juru bicara pun menolak memberikan komentar.
Bank sentral Bangladesh memiliki sekitar 28 miliar dolar dalam bentuk cadangan devisa dalam bentuk mata uang asing.
"Hingga saat ini, tidak ada bukti adanya upaya menerobos sistem di Federal Reserve yang terkait dengan pertanyaan soal pembayaran, dan tidak ada bukti bahwa sistem Fed bisa diterobos," kata juru bicara Fed di New York.
Ia menolak untuk berkomentar soal apakah kantor Bank Sentral Amerika di New York tengah menyelidiki klaim yang diajukan oleh mitranya di Bangladesh.
Sekitar 250 bank sentral, pemerintahan, dan institusi dari seluruh dunia memang memiliki rekening internasional di New York Fed, yang nyaris menjadi pusatnya sistem finansial global. Rekening-rekening itu mayoritas disimpan Kementerian Perbendaharaan Negara Amerika dan dalam bentuk hutang lembaga, permintaan dana muncul dan diautentifikasi dengan jaringan SWIFT yang menghubungkan sesama bank.
Komputer The Fed pernah dibajak sebelumnya termasuk di tahun 2014 oleh seorang warga negara Inggris yang berhasil mengakses mesin penyedia bank sentral dan mengunggah ke publik berbagai informasi dari para pemilik rekening. (Antara)
Berita Terkait
-
Rupiah Lesu Lawan Dolar AS, Karena The Fed Galau Soal Suku Bunga Acuan
-
Mantan Pemain Sunderland Debut bersama Bangladesh, Lawan Negara Eks Persija Jakarta
-
Harga Emas Dunia Diramal Bertahan di Atas US$ 4.000, Emas Lokal Bakal Terdampak?
-
Harga Emas Pecahkan Rekor Lagi: Apa yang Mendorong XAUUSD Terus Meroket?
-
The Fed Pangkas Suku Bunga! Ini Imbasnya ke Ekonomi Indonesia
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025