Suara.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menunjuk Juliandra Nurtjahjo sebagai Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, anak usaha Garuda Indonesia yang bergerak di bidang pemeliharaan dan perbaikan pesawat terpadu, termasuk layanan perbaikan mesin/komponen.
Dalam pelantikan di Tangerang, Rabu (16/3/2016), Juliandra Nurtjahjo menggantikan Richard Budihadianto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama GMF sejak tahun 2007.
Juliandra menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan penunjukan dirinya sebagai Direktur Utama GMF yang merupakan kehormatan sekaligus tantangan, khususnya dalam mewujudkan visi GMF sebagai global player dalam industri Maintenance Repair and Overhaul (MRO).
"GMF akan bekerja keras untuk bisa menjadi 'Top 10 MRO Dunia' pada tahun 2020. Bersama seluruh karyawan dan manajemen, GMF akan mampu memenuhi visi tersebut. Apa yang telah dicapai GMF saat ini tidak terlepas dari peran yang dijalankan pimpinan sebelumnya. Berbagai pencapaian positif yang telah diraih GMF menjadi bekal sekaligus tantangan bagi kami untuk meningkatkan kinerja positif GMF di masa mendatang," kata katanya.
Dia menambahkan GMF saat ini melakukan penajaman strategi jangka panjang perusahaan tahun 2016-2020 dan berkomitmen untuk mencapai target 1 miliar dolar AS di tahun 2018, dua tahun lebih cepat dari rencana semula.
"Ddalam 'accelerate roadmap' (peta percepatan), pada tahun 2020 pendapatan GMF diproyeksikan sebesar USD 1,6 miliar atau setara dengan kenaikan 335 persen dari tahun 2016," katanya.
Untuk mencapai target pendapatan di atas, strategi GMF secara besar dibagi dua yaitu "organic growth" (pertumbuhan organik) dan "inorganic growth" (pertumbuhan inorganik).
Pertumbuhan organik akan dilakukan melalui pengembangan kapabilitas, optimasi dan ekspansi kapasitas, kerja sama strategis dan pengembangan bisnis baru, termasuk di dalamnya masuk ke bisnis General Aviation.
Untuk itu, dia mengatakan GMF akan memperkuat portfolio bisnisnya di komponen dan engine, selain mempertahankan performansi bisnis airframe, dan juga mempercepat implementasi milestone perusahaan yang akan berdampak signifikan terhadap pencapaian target pendapatan.
"Ke depan GMF akan fokus menggarap pertumbuhan inorganik melalui pembentukan entitas bisnis baru dan merger/akuisisi," katanya.
Porsi pendapatan dari pertumbuhan inorganik akan meningkat dari tahun ketahun dan ditargetkan mencapai 20 persen di tahun 2018.
Untuk aktivitas tersebut, dia mengatakan GMF berencana untuk melakukan pembicaraan dengan perusahaan perawatan pesawat (MRO) lokal dan pendekatan dengan perusahaan pabrikan (OEM) dan global MRO untuk meningkatkan serapan pasar domestik dan menangkap pasar perawatan pesawat di regional dan dunia.
"Kedepannya GMF akan memiliki fasilitas perawatan pesawat di Indonesia Timur untuk mendukung General Avaiation dan 'footprint' di Eropa, Asia Timur dan Timur Tengah untuk menggarap pasar internasional," katanya.
Terkait dengan pertumbuhan inorganik tersebut, Juliandra menambahkan bahwa SDM menjadi faktor pendukung yang sangat penting. Oleh karena itu, GMF merencanakan akan membangun "GMF Academy" dalam rangka menjamin ketersediaan dan kompetensi SDM yang dibutuhkan oleh perusahaan.
"Ketersediaan engineers dan technician yang kompeten dan handal menjadi syarat mutlak dalam mendukung pertumbuhan inorganik," katanya.
Juliandra juga mengatakan bahwa kekuatan bisnis GMF saat ini ditunjang dengan keberadaan empat hangar GMF yang salah satunya yaitu Hangar 4 yang merupakan hangar pesawat narrow body terbesar di dunia.
"Di tengah pesatnya pertumbuhan dan perkembangan industri penerbangan nasional maupun global, GMF bercita-cita mengurangi ketergantungan pemeliharaan pesawat maskapai nasional di luar negeri," katanya.
Dengan berbagai fasilitas yang ditunjang dengan ribuan tenaga terampil yang ada, dia optimisis dapat memberikan dukungan yang optimal bagi maskapai domestik maupun internasional dalam memenuhi standar keselamatan penerbangan global dan kemudahan memperoleh pasokan suku cadang," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Minat BUMN Untuk IPO Makin Jauh, OJK dan BEI Mulai Ketar-ketir
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Disegel dan Jadi Penyebab Banjir, PTPN III Ternyata Berniat Tambah 59 Ribu Hektar Lahan Sawit
-
Mandat Digitalisasi Negara: BUMN Ini Dianggap Punya 'Privilege' Bisnis Masa Depan!
-
Danantara Keliling Jepang Jaring Investor Buat Program Prioritas
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai