Suara.com - Saham-saham di Wall Street berakhir naik pada Rabu (Kamis pagi WIB) 17/3/2016), setelah Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah dan menawarkan pandangan tentang ekonomi AS yang kurang "bullish" daripada yang diperkirakan.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 74,23 poin (0,43 persen) menjadi ditutup pada 17.325,76. Indeks berbasis luas S&P 500 berakhir naik 11,29 poin (0,56 persen) menjadi 2.027,22, sementara indeks komposit Nasdaq menguat 35,30 poin (0,75 persen) menjadi 4.763,97.
Dalam revisi perkiraan Desember, badan kebijakan Fed, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), mengatakan mereka memperkirakan ekonomi AS tumbuh hanya 2,2 persen tahun ini, dibandingkan dengan 2,4 persen sebelumnya.
Para pejabat Fed menarik kembali perkiraan mereka tentang kenaikan suku bunga pada 2016 sekitar setengah persentase poin, memperkirakan suku bunga acuan federal fund sekitar 0,9 persen pada akhir tahun ini, menyiratkan dua kenaikan suku bunga. Pada Desember mereka telah memproyeksikan suku bunga utama di 1,4 persen pada akhir 2016, menunjukkan empat kenaikan.
Ketua Fed Janet Yellen, pada konferensi pers setelah pertemuan dua hari FOMC, mengatakan bank sentral mengambil "jalan yang sedikit lebih akomodatif," mengingat investasi bisnis dan ekspor AS yang lemah dalam beberapa bulan terakhir, serta pelambatan global dan gejolak di pasar dunia.
Sebagian besar analis mengatakan nada keseluruhan dari FOMC dan Yellen lebih "dovish" daripada yang diharapkan. Namun, IHS mengatakan "panggung diatur" untuk kemungkinan kenaikan suku bunga pada Juni.
Saham-saham perbankan jatuh, dengan Bank of America merosot 1,9 persen, Citigroup melemah 0,9 persen dan Goldman Sachs turun 1,0 persen. Keuntungan bank-bank didorong oleh tingkat suku bunga yang lebih tinggi.
Saham-saham terkait minyak bumi maju karena kenaikan 5,8 persen dalam harga minyak AS. ConocoPhillips naik 5,1 persen, Halliburton naik 1,4 persen dan EOG Resources naik 1,9 persen.
Perusahaan-perusahaan terkait komoditas lainnya juga menguat. Produsen aluminium Alcoa naik 6,3 persen, US Steel melonjak 8,2 persen dan Freeport-McMoRan naik tajam 10,3 persen.
Peabody Energy, penambang batubara terbesar AS, anjlok 45,4 persen setelah memperingatkan bahwa perusahaan mungkin terpaksa untuk mencari perlindungan kebangkrutan setelah gagal melakukan pembayaran utang penting.
Charter Communications naik 6,0 persen menyusul laporan Wall Street Journal bahwa Komisi Komunikasi Federal AS sedang bergerak menuju menyetujui pembelian Time Warner Cable senilai 55 miliar dolar AS dengan beberapa kondisi. Time Warner Cable naik 3,3 persen.
Oracle naik 3,8 persen setelah perusahaan teknologi informasi ini melaporkan laba kuartal ketiga 64 sen per saham, dua sen di atas ekspektasi. Oracle juga mengatakan dewan telah mengesahkan kenaikan hingga 10 miliar dolar AS pada buyback saham tambahan. (Antara)
Berita Terkait
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
-
Alasan BI Turunkan Suku Bunga Acuan 4,75 Persen
-
Harga Emas Antam Pecah Rekor Lagi Tembus Lebih dari Rp2,1 Juta, Ini Penyebabnya
-
IHSG Berbalik Rebound di Sesi I, Apa Pemicunya?
-
IHSG Ambruk Pasca Menteri Keuangan Diganti: Ada Peluang Rebound?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan