Suara.com - Bank Sumsel Babel menargetkan dapat melakukan penawaran umum perdana saham di pasar modal atau dikenal dengan sebutan IPO (Initial Public Offering) pada akhir 2016.
Direktur Utama Bank Sumsel-Babel M Adil di Palembang, Senin (28/3/2016), mengatakan saat ini perusahaan sedang menyiapkan semua persyaratan administrasi dan legal dalam enam bulan ke depan.
"Saat ini proses pengajuan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah masuk dan sejauh ini sudah memberikan sinyal positif," kata Adil.
Bank pembangunan daerah (BPD) milik pemerintah daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung ini sangat optimistis bahwa IPO akan berhasil karena BEI sudah membentuk tim khusus dan juga mendapatkan dukungan dari para pemegang saham, di antaranya Gubernur Sumsel Alex Noerdin selaku wakil dari Pemprov Sumsel.
Untuk memuluskan rencana ini, Bank Sumsel-Babel berupaya memperbaiki sisi internal perusahaan, sarana dan prasarana, Sumber Daya Manusia, pemutahiran IT, peningkatan aset maupun DPK.
"Saat ini masih dalam proses, mudah-mudahan mulus. Jangan sampai seperti BPD Jabar yang berencana IPO pada 2006 tapi baru terealisasi pada enam tahun kemudian," kata dia.
Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Early Saputra mengatakan, BEI mendorong Bank Pembangunan Daerah ini segera IPO karena sudah memenuhi persyaratan administrasi dan layak dari berbagai sisi, seperti baik dalam manajemen dan pelaporan keuangan (syarat utama IPO).
"Sebagai perusahaan milik daerah, sudah sepatutnya BSB turut dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan mulai mengizinkan untuk terlibat langsung dalam kepemilikan saham," kata dia.
Tahun ini, BEI menargetkan sebanyak 35 perusahaan baru akan melakukan IPO. Namun sejak awal tahun hingga kini, baru terdapat tiga emiten yang resmi mencatatkan sahamnya di BEI, yakni PT Bank Artos Indonesia Tbk, PT Mitra Pemuda Tbk, dan PT Mahaka Radio Integra Tbk.
Mengacu laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Januari 2016, total aset Bank Sumsel Babel berjumlah Rp18,50 triliun, jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp11,55 triliun. Sementara dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun mencapai Rp14,29 triliun. Terakhir, laba bersih yang diperoleh adalah Rp14,66 miliar. (Antara)
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Pede IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun, Bos BEI: Sebuah Keniscayaan!
-
Bos BEI: Dalam 2 Tahun Tak Ada BUMN Maupun Anak Usaha yang IPO
-
BEI Ungkap 13 Perusahaan Siap-siap IPO, Lima Perseroan Miliki Aset Jumbo
-
Belum Genap Dua Bulan Menjabat, Purbaya Jadi Menteri Terbaik versi IPO!
-
Siapa Owner PJHB? Emiten IPO yang Incar Dana Lebih dari Rp 150 Miliar
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Transaksi Belanja Online Meningkat, Bisnis Logistik Ikut Kecipratan
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025