Suara.com - Pemerintah optimistis target pembangunan 60 pusat logistik berikat (PLB) hingga akhir tahun 2016 dapat tercapai.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi mengatakan untuk mewujudkan target tersebut, pihaknya akan terus melakukan bimbingan dan asistensi kepada perusahaan-perusahaan yang berminat menjadi PLB.
"Insya Allah bisa tercapai. Sekarang (PLB) ada 11, akan tambah 16, nanti sisanya dengan setiap minggu kita bisa asistensi mereka mudah-mudahan angka 60 bisa tercapai," ujar Heru saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Pusat DJBC di Jakarta, Senin (25/4/2016).
Heru menilai respon industri terhadap PLB cukup tinggi yang diindikasikan dengan banyaknya perusahaan yang berminat untuk mengenal dan memahami lebih dalam terkait PLB tersebut.
Oleh karena itu, lanjutnya, DJBC membuka kelas untuk asistensi kepada perusahaan-perusahaan yang digilir sebanyak 10 perusahaan tiap Rabu.
"Strategi yang dilakukan Bea Cukai adalah mendiskusikan ini, jadi mereka kita undang. Karena jumlahnya tentunya kalau semua tidak efektif, dan kita bagi 10 setiap minggu," kata Heru.
Presiden Jokowi pada 10 Maret 2016, secara simbolis meresmikan beroperasinya PLB di Kawasan Industri Cipta Krida Bahari, Cakung, Jakarta Timur.
Pada kesempatan tersebut sebanyak 11 perusahaan mendapat fasilitas PLB yakni PT Cipta Krida Bahari Cakung, PT Petrosea Tbk Balikpapan, PT Pelabuhan Panajam (Eastkal-Astra Group) Balikpapan, PT Kamadjaja Logistics Cibitung, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Karawang, PT Agility International Halim dan Pondok Ungu, PT Gerbang Teknologi Cikarang (Cikarang Dry Port) dan PT Dunia Express Sunter dan Karawang. Kemudian PT Khrisna Cargo Benoa dan Denpasar, PT Vopak Terminal Merak dan PT Dahana (Persero) Subang.
Sementara itu, 16 perusahaan calon PLB Tahap II sendiri PT Pertamina Driling, PT United Tractors di Balikpapan, PT Mexis di Balikpapan, PT Indocafco di Karawang, PT Lautan Luas di Jakarta/Bekasi, PT Linc Logistic di Jakarta/Bekasi, PT BKDI / PT Tantra Karya Sejahtera di Pangkal Pinang, PT GMF Aerosia di Cengkareng.
Selain itu PT Damco Indonesia di Marunda, PT Honda Prospect Motor di Karawang, PT Nikawai di Karawang, PT BP Indonesia /CKB di Tangguh, Papua, PT Trakindo Utama /CKB di Balikpapan, PT CKB di Balikpapan, PT Megasetia di Jakarta/Bekasi, PT Pertamina NG di Arun Aceh. (Antara)
Berita Terkait
-
Nadi Logistik Pulih! Jalur Khusus Bireuen Aceh Utara Kembali Terhubung, Ekonomi Lintas Timur Bangkit
-
Bupati Bireuen Tinjau Jembatan Krueng Tingkeum, Siap Dukung Kelancaran Logistik Aceh-Medan
-
5 Brand Besar Cuci Gudang: Serbu Diskon Akhir Tahun di Hush Puppies hingga H&M
-
Arus Mudik Nataru, Truk Logistik Dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan
-
Resi Gudang Jadi Senjata Putus Praktik Ijon, Petani Dinilai Bisa Naik Kelas
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Jelang Tahun Baru, Purbaya: Saya Pikir Menkeu Sudah Tenang 31 Desember
-
Sejarah! Produksi Sumur Minyak Rakyat Dibeli Pertamina di Jambi
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Kolaborasi dengan FC Barcelona, BRI Luncurkan Kartu Debit Edisi Khusus
-
Waspada Cuaca Ekstrem! Wamendag Pantau Pasokan Pangan dan Antisipasi Lonjakan Harga Cabai
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Kemenhub Baru Bilang Bali Sepi, Penumpang Pesawat Turun 2 Persen di Nataru
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
Industri Pengolahan RI Loyo di 2025 Gegara Tarif Trump Hingga Geopolitik