Suara.com - Inggris jauh lebih kuat sebagai bagian dari Eropa, dan Eropa jauh lebih kuat dengan Inggris sebagai kekuatan pendorong. "Tidak ada keuntungan bagi Inggris dalam "Brexit", Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Angel Gurria mengatakan, Rabu (27/4/2016).
Brexit atau British Exit merupakan istilah yang merujuk pada isu Inggris keluar dari Uni Eropa. Isu ini menjadi isu yang penting di kawasan Eropa.
Angel merilis laporan OECD berjudul "To Brexit Or Not To Brexit: A Taxing Decision", yang menemukan warga Inggris akan membayar "pajak Brexit" yang berat selama bertahun-tahun jika Inggris meninggalkan Uni Eropa (EU).
Gurria mengatakan bahwa biaya-biaya itu hanya dapat dihindari dan keuntungan akan bisa direbut oleh negara-negara lainnya di Eropa. Ia mencontohkan bahwa sejak Inggris bergabung dengan Uni Eropa pada 1973, PDB per kapita telah dua kali lipat, mengatakan "Ini bukan hanya lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara anggota Uni Eropa utama lainnya, tetapi juga lebih bedar dari di negara-negara berbahasa Inggris yang bukan anggota Uni Eropa."
Dia menekankan dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang dari Brexit, termasuk penjualan aset-aset, kenaikan tajam premi risiko, penurunan kepercayaan, arus masuk investasi berkurang, sehingga menahan pertumbuhan.
Sekretaris Jenderal mengatakan: "Kurang investasi, penurunan arus barang dan orang, kredit mahal dan paparan yang lebih rendah terhadap ide-ide dan keterampilan lintas batas akhirnya akan merusak produktivitas dan kapasitas ekonomi jangka panjang perekonomian Inggris." "Meninggalkan Eropa akan mengenakan pajak Brexit pada generasi yang akan datang. Ketimbang pendanaan pelayanan publik, pajak ini akan menjadi kerugian besar, tanpa manfaat ekonomi," katanya.
Sebuah keputusan oleh Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa akan menyebabkan guncangan negatif yang parah terhadap perekonomian dan melemahkan pertumbuhan PDB selama bertahun-tahun.
Pada 2020, PDB Inggris akan lebih dari tiga persen lebih kecil daripada jika tidak (dengan keanggotaan Uni Eropa lanjutan), setara dengan biaya per rumah tangga 2.200 pound (sekitar 3.190 dolar AS) (harga saat ini), menurut studi terbaru OECD.
Pada 2030, dalam sebuah skenario sentral PDB Inggris akan lebih dari lima persen lebih rendah daripada jika tidak tetap di Uni Eropa -- dengan biaya Brexit setara 3.200 pound per rumah tangga (harga saat ini), studi ini menambahkan.
Analisis OECD menggemakan laporan HM Treasury, yang memperkirakan bahwa PDB Inggris akan menjadi enam persen lebih rendah pada 2030 dan ini bisa meninggalkan biaya per rumah tangga lebih buruk 4.300 pound.
Analisis terbaru ini menyatakan ketidakpastian referendum Uni Eropa telah mempengaruhi ekonomi Inggris. Kantor Statistik Nasional mengumumkan pada Rabu angka pertumbuhan PDB kuartalan mencapai tingkat terendah sejak 2012.
Inggris akan mengadakan referendum pada 23 Juni untuk memutuskan apakah ia akan tetap di Uni Eropa atau keluar dari Uni Eropa. (Antara)
Berita Terkait
-
MU Masih Terpuruk, Ruben Amorim Bantah Masalah Strategi
-
Jadwal Pertandingan Liga Inggris Pekan Ini, Manchester United hingga Manchester City
-
Jadwal Liga Inggris Pekan ke-7: Chelsea Siap Tambah Luka Liverpool di Stamford Bridge
-
Gawat Darurat Liverpool, Cedera Alisson dan Ekitike Ancam Bentrokan Krusial Melawan Chelsea
-
5 Pertandingan1 Kemenangan, Chelsea Bakal Pecat Enzo Maresca?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor