5. Membeli Barang bermerek mahal
Tidak ada yang salah dengan menampilkan gaya hidup terbaik, namun jika menjadi korban merek ternama justru akan membuat semakin boros dan kehabisan uang. Bahkan membeli barang mahal dapat menyebabkan tekanan lebih besar dibandingkan kepuasan pribadi, karena perbandingan harga barang bermerek dan barang biasa sangat tinggi.
Banyak orang yang bangkrut gara-gara menomorsatukan gengsi untuk membeli barang-barang bermerek mahal. Memang tidak salah jika ingin membeli barang seperti ini, asalkan sudah mampu secara finansial.
6. Membeli Video game
Sama seperti halnya buku, Anda juga tidak perlu membeli game sendiri. Sebagai gamer tentu Anda sudah mempunyai teman yang juga gamer. Buatlah kesepakatan dengan teman-teman sesama gamer mengenai game apa saja yang akan dibeli, kemudian Anda bisa saling pinjam satu sama lain. Tidak perlu menghabiskan uang untuk membeli game setiap kali ada game baru di pasaran. Selain itu, hindari juga bermain game dengan langganan bulanan.
7. Tiket Lotre atau Undian Berhadiah
Jumlah orang yang bermain tiket lotre sangat banyak. Ini hanya bersifat untung-untungan saja, namun banyak juga orang yang telah menghabiskan uangnya untuk membeli lotre. Keuntungan yang didapat tidak sebanding dengan jumlah uang yang digunakan untuk membeli.
Uang tabungan berbulan-bulan dapat habis hanya untuk membelinya, namun uang kemenangan dapat habis hanya dalam waktu semalam. Sehingga jarang orang yang menjadi kaya, kebanyakan orang justru semakin kehabisan harta bendanya.
8. Membeli Barang Baru
Membeli telepon seluler baru, baju baru, bahkan mobil baru atau barang baru lainnya seringkali menjadi pengeluaran di luar rencana. Memiliki barang baru memang dapat menjadi sesuatu yang menyenangkan, namun jika dilakukan berkali-kali akan menjadi sesuatu yang sangat mengerikan.
Selain pengeluaran menjadi semakin boros, Anda juga menjadi rentan ketagihan membeli barang baru tanpa memperhatikan terlebih dahulu pendapatan yang diperoleh setiap bulan. Jika barang yang lama masih berfungsi dan layak pakai, sebaiknya tidak perlu menggantinya.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Mengenal KTA Syariah untuk Memenuhi Kebutuhan Anda
Ingin Mengajukan KPR FLPP? Ini Syarat yang Mesti Dipenuhi
Pengertian Asuransi Syariah dan Perbedaannya dengan Asuransi Konvensional
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Express Discharge, Layanan Seamless dari Garda Medika Resmi Meluncur: Efisiensi Waktu dan Pembayaran
-
COP30 Brasil: Indonesia Dorong 7 Agenda Kunci, Fokus pada Dana dan Transisi Energi
-
Redenominasi Rupiah Bikin Harga Emas Makin Mentereng? Ini Kata Pengamat
-
Rapel Gaji PNS dan PPPK Mulai Cair November? Cek Mekanismenya
-
637 Ambulans BRI Peduli Telah Hadir, Perkuat Ketahanan Layanan Kesehatan Nasional
-
MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
-
Mengapa Bunga Pindar jadi Sorotan KPPU?
-
Rekomendasi Tempat Beli Perak Batangan Terpercaya
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif