Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong hari ini, Jumat (10/6/2016) melakukan inspeksi mendadak di PD Pasar Jaya Rawamangun, Jakarta Timur. Kedatangan menteri yang kerap disapa Tom Lembong ini untuk memantai perkembangan kebutuhan bahan pokok di Jakarta.
Lembong tiba di pasar Rawamangun sekitar pukul 07.30. Dengan menggenakan batik lengan panjang berwarna cokelat, Lembong langsung menuju ke pedagang Cabai dan Bawang. Lembong berbincang terkait harga cabai yang meroket hingga Rp32 ribu per kilogram.
"Harga cabai, bawang sekarang berapa bu. Kenapa mengalami kenaikan? Apa karena pasokan kurang atau bagaimana?," kata Lembong ke salah satu pedagang cabai, Jumat (10/6/2016).
Para pedagang cabai ini mengatakan, tingginya harga cabai lantaran posisi harga di tengkulak sudah mengalami kenaikan. Sehingga, jika pedagang tidak menaikkan harga jual di pasaran, para pedagang ini akan mengalami kerugian.
"Ya dari tengkulaknya memang sudah naik, ya kita mau nggak mau ya naik. Kalau nggak dinaikin ya kita yang rugi dong," kata Ani salah satu pedagang.
Setelah melihat-lihat cabai dan bawang, Mendag Lembong langsung menyambangi tempat penjual daging. Ketika sampai, Mendag langsung disambut meriah dengan teriakan-teriakan para pedagang melihat kedatangan Lembong.
"Ya, selamat datang pak Menteri Perdagangan. Ya akhirnya datang juga. Semoga harga daging sapi bisa turun jadi Rp80 ribu per kilogram, meski itu nggak mungkin," kata Edi salah satu penjual daging sapi.
Lembong pun langsung berbincang dengan Edi, terkait harga daging sapi yang sudah menembus Rp120 ribu per kilogram. Edi mengaku, kenaikan sudah terjadi di pihak distributornya.
"Dari bosanya itu udah Rp110 ribu, kita ini hanya ambil Rp10 ribu pak. Kalau dari sananya (distibutor atau tengkulak) harganya murah, kita disini biasanya jual Rp100 ribu kali pak," kata Edi.
Menanggapi hal tersebut, Lembong mengaku akan melakukan berbagai upaya agar daging sapi ini harganya bisa kembali normal. Salah satunya pemerintah tengah gencar melakukan operasi pasar di PD Pasar Jaya diseluruh daerah di Indonesia.
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Jakarta akan Revitalisasi Pasar Tradisional yang Kumuh dan Rawan Banjir
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Ombudsman Akui Laporan Tom Lembong soal Auditor BPKP Jadi Kasus Pertama yang Ditangani
-
Efek Abolisi Tom Lembong: Kenapa 9 Terdakwa Lain Kasus Impor Gula Tetap Disidang?
-
'Izinkan Saya Menikmati Sejenak': Sisi Lain Tom Lembong, Pesan Haru Usai Bebas Bui
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Selasa
-
IHSG Anjlok Hari Ini Imbas ADB Turunkan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
-
Bye-bye Ganti Aplikasi! Vidio Hadirkan Fitur Belanja di Shopee Sambil Nonton
-
Pemerintah Siapkan 'Kado' Nataru, Stimulus Ekonomi ke-3 Siap Guyur Tiket Murah hingga PPN
-
BUMN Ngeluh Subsidi Belum Dibayar Kemenkeu, Purbaya: Suruh Menghadap Saya!
-
Anggaran Subsidi Energi Bocor, Menkeu Purbaya Akui Selama Ini Tak Tepat Sasaran
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Dorong PMI Jadi Wirausaha Tangguh, Mandiri Sahabatku Hadir di Taiwan
-
Bukan Permanen, ESDM: Pembelian BBM Murni Pertamina oleh SPBU Swasta Hanya Solusi Kekosongan Stok
-
Isu Polusi Udara, Wamen Bima Arya Minta Pejabat Naik Transportasi Umum