Kementerian Keuangan menyatakan realisasi belanja negara yang digunakan untuk belanja pemerintah pusat sampai dengan akhir Mei mencapai Rp357,4 triliun lebih tinggi dibandingkan periode sama pada 2015 sebesar Rp330,2 triliun.
Belanja pemerintah pusat tersebut meliputi belanja kementerian/lembaga negara (K/L) sebesar Rp179,6 triliun dan belanja non K/L sebesar Rp177,8 triliun, kata Kepala Pusat Harmonisasi dan Analisis Kebijakan Kementerian Keuangan Luky Alfirman, dalam konferensi pers terkait APBN 2016 di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (10/6/2016).
"Tingginya realisasi belanja K/L dipengaruhi oleh upaya percepatan realisasi belanja, antara lain melalui percepatan lelang sebagaimana terlihat pada peningkatan belanja modal dan belanja barang yang cukup signifikan dibandingkan periode yang sama pada 2015," ujarnya lagi.
Menurutnya, belanja modal mencapai 13,5 persen dari APBN 2016, sedangkan tahun lalu sebesar 6,6 persen pada periode yang sama.
"Upaya pemerintah bisa dilihat secara nyata hampir dua kali lipat. Sedangkan belanja barang tahun ini 19,96 persen, dan tahun lalu 13,9 persen," kata dia.
Belanja negara untuk transfer ke daerah dan dana desa juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dari sebesar Rp274,7 triliun pada periode Januari sampai Mei 2015 menjadi Rp328,4 triliun pada periode sama 2016.
"Untuk dana desa Rp23,7 triliun atau telah terserap sebesar 50,3 persen dari target APBN 2016 sebesar Rp47 triliun," ujar Luky.
Ia menyimpulkan bahwa belanja negara sampai dengan Mei 2016 telah menunjukkan peningkatan belanja produktif yang tercermin pada peningkatan realisasi belanja modal dibandingkan tahun Ialu.
Kemudian, realisasi transfer daerah juga mengalami peningkatan cukup signifikan, dan simpanan dana pemerintah daerah di perbankan menurun karena telah digunakan mendorong penggunaan APBD untuk kegiatan produktif bagi peningkatan kuaiitas pelayanan publik di daerah.
"Terakhir, konsumsi pemerintah tumbuh relatif stabil ditopang oleh realisasi belanja pegawai dan belanja barang," kata Luky yang juga jubir Kemenkeu itu pula.
Mengacu dokumen APBN 2016, belanja negara tahun ini dipatok Rp2.095,7 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp784,1 triliun, belanja non Kementerian/Lembaga Rp541,4 triliun, dan terakhir tranfer ke daerah dan dana desa yang dipatok sebesar Rp770,2 triliun. (Antara)
Berita Terkait
-
Bunga Deposito Valas Bank Himbara Naik dan Lemahkan Rupiah, Kemenkeu Buka Suara
-
Pendidikan Purbaya Yudhi Sadewa: Dari Anak Teknik Jadi Menteri Keuangan! Bisa Gak Ya?
-
Menkeu Purbaya Bongkar 200 Pengemplang Pajak, Ada Nama-nama Besar?
-
Kementerian Purbaya Buka Blokir Anggaran K/L Rp168,5 Triliun
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
Emas Antam Terbang Tinggi, Harga Per Gram Sentuh Rp 2.198.000
-
Mandiri Peduli Sekolah Tingkatkan Sarana Belajar Layak bagi Siswa di Wilayah Jabodetabek
-
IHSG Menguat Senin Pagi, Tapi Diproyeksikan Anjlok
-
BCA Mobile dan Blu Error Pada Senin Pagi, Ini Aduan Resmi dan Whatsapp CS BCA
-
Asuransi Bukan Sekadar Perlindungan, Tapi Investasi Kesehatan
-
Sepekan Kemarin Asing Bawa Kabur Dananya Rp 2,71 Triliun dari RI, Gara-Gara Ketidakpastian Global
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Jamkrindo Berikan Penjaminan Kredit Rp 12,28 Triliun untuk UMKM Jabar
-
Angin Segar untuk UMKM Digital! Pajak E-commerce Ditunda, idEA Beri Jempol Menkeu Purbaya
-
Jurus Jitu SIG dan BRI Latih Puluhan Pelaku UMKM Jualan Online