Bank Indonesia (BI) menyatakan likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) pada Mei 2016 tumbuh 7,6 persen secara year on year (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 7,2 persen (yoy).
Berdasarkan komponennya, akselerasi pertumbuhan M2 tersebut bersumber dari komponen M1 dan Uang Kuasi (simpanan berjangka dan tabungan, baik rupiah maupun valas, serta giro valas) yang masing-masing tumbuh 14,1 persen (yoy) dan 5,8 persen (yoy). "Ini meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 13,5 persen (yoy) dan 5,4 persen(yoy)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, dalam keterangan resmi, Kamis (30/6/2016).
Berdasarkan faktor yang memengaruhi, akselerasi pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan kredit perbankan dan ekspansi operasi keuangan pemerintah pusat. Posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Mei 2016 tercatat sebesar Rp4.099,2 triliun atau tumbuh 8,0 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 7,7 persen (yoy). Peningkatan pertumbuhan kredit tersebut terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK).
"Sementara itu, operasi keuangan pemerintah pusat pada Mei 2016 tumbuh 48,5% (yoy) menjadi Rp542,2 triliun, meningkat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 22,9% (yoy)," ujar Tirta.
Penurunan suku bunga kredit dan simpanan perbankan masih berlanjut pada bulan Mei 2016 sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter. Pada Mei 2016, rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 12,50 persen, turun 10 bps dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 12,60 persen.
Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka untuk tenor 1, 3, 6, dan 12 bulan masing–masing tercatat sebesar 6,79 persen, 7,21 persen, 7,96 persen, dan 7,90 persen. "Capaian ini turun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 6,95 persen, 7,27 persen, 8,13 persen, dan 8,02 persen," tutup Tirta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna