Pembangunan Proyek Kilang LNG Tangguh Train 3 di Provinsi Papua Barat mencapai keputusan akhir investasi (FID) dengan adanya penetapan penyampaian dokumen dari SKK Migas ke BP Tangguh.
Penetapan pelaksanaan proyek yang ditargetkan bisa beroperasi pada 2020 ini disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said.
"Proyek ini menjadi sangat penting bukan saja karena memang kita membutuhkan pasokan energi yang cukup besar, tetapi letaknya di wilayah yang sangat strategis dimana Papua dan Papua Barat masih terhitung daerah tertinggal yang harus dikebut pembangunannya," kata Menteri Sudirman pada Penetapan Pelaksanaan Kilang Tangguh di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (1/7/2016).
Proyek perluasan kilang Tangguh Train 3 akan menyumbang tambahan 3,8 juta ton per tahun (mtpa) terhadap kapasitas produksi Kilang LNG Tangguh sehingga total kapasitas kilang menjadi 11,4 mtpa.
Proyek Tangguh Train 3 juga akan menambahkan dua anjungan lepas pantai, 13 sumur produksi baru, dermaga LNG baru dan infrastruktur pendukung lainnya.
Adapun pembangunan Train 3 di Kabupaten Teluk Bintung dan Kabupaten Fak-Fak, Papua Barat, ini mendukung program penyediaan listrik 35.000 MW pemerintah karena 75 persen dari produksi tahunan LNG dijual ke PT PLN (Persero) atau setara dengan 3.000 MW listrik bagi Indonesia.
Selain itu, terdapat volumen LNG dari kilang Tangguh LNG Train-3 yang akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gas bagi kelistrikan di Provinsi Papua Barat.
Kilang LNG Tangguh dioperasikan oleh BP Berau sebagai kontraktor mitra utama SKK Migas dengan proporsi BP memegang saham mayoritas, yakni 37,16 persen.
Adapun enam kontraktor mitra Tangguh yang digandeng BP, yakni MI Berau BV (16,30 persen), CNOOC Muturi Ltd (13,90 persen), Nippon Oil Exploration (Berau) (12,23 persen), KG Berau/KG Wiriagar (10 persen), Indonesia Natural Gas Resources Muturi (7,35 persen) dan Talisman Wiriagar Overseas (3,06 persen).
Saat ini Kilang Tangguh telah berdampak positif terhadap sosial-ekonomi melalui program pengembangan masyarakat dan penyediaan kebutuhan listrik bagi Kabupaten Teluk Bintuni. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jadi Buat Kampung Haji, Danantara Beli Hotel di Makkah
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini, Simak Saham-saham Cuan
-
Irjen Kementan Kawal Distribusi Bantuan Langsung dari Aceh: Kementan Perkuat Pengawasan
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium