Pertemuan Menteri-Menteri Perdagangan G-20 berhasil mengumumkan pernyataan pertama Menteri-Menteri Perdagangan dalam sejarah pertemuan G-20 tingkat Menteri Perdagangan. Para menteri sepakat meningkatkan perdagangan global meski tengah menghadapi kendala lambatnya pemulihan ekonomi global.
Dalam salah satu pernyataan, negara-negara G-20 akan memberikan stimulus berupa 7 langkah aksi konkret yang tertuang dalam G20 Strategy for Global Trade Growth (SGTG). “Para menteri yang membidangi perdagangan di negara-negara anggota G-20 setuju untuk bekerja lebih keras lagi agar dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,” tegas Menteri Perdagagan Republik Indonesia Thomas Trikasih Lembong dalam keterangan resmi, Kamis (14/7/2016).
Mendag Tom menjelaskan, ketujuh langkah tersebut yakni mengurangi biaya perdagangan, memanfaatkan koherensi kebijakan perdagangan dan investasi, mendorong perdagangan jasa, meningkatkan pembiayaan perdagangan, mengembangkan trade outlook index, mendukung pengembangan e-commerce, serta menangani perdagangan dan pembangunan. Para menteri menyampaikan harapan agar ke depan tidak ada lagi langkah pembatasan perdagangan setidaknya hingga 2018.
Selain itu, menargetkan seluruh negara anggota G-20 untuk mengurangi biaya perdagangan yang salah satunya melalui komitmen penyelesaian proses ratifikasi Trade Facilitation Agreement (TFA) WTO pada akhir 2016. Dalam hal ini, Mendag Tom memberikan contoh bahwa langkah yang telah dilakukan Indonesia sudah tepat bagi peningkatan pertumbuhan perdagangan dan investasi, yakni melalui paket reformasi kebijakan ekonomi yang telah berangsung 12 kali dan mulai berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
G-20 juga akan serius meningkatkan sinergi kebijakan perdagangan dan investasi global dengan menyepakati G-20 Guiding Principles for Global Investment Policy Making sebagai sumbangan historis panduan non-binding tata aturan investasi yang pertama kali disepakati di tingkat internasional. Hal ini, lanjut Tom, diharapkan dapat memberikan kenyamanan kepada investor maupun regulator, serta dapat mendorong koherensi kebijakan perdagangan dan investasi di tingkat nasional, regional, maupun internasional.
Wakil-wakil negara berkembang juga mengedepankan seruan untuk meningkatkan partisipasi UKM dan negara berkembang pada Global Value Chains (GVCs) dengan didukung wakil-wakil organisasi internasional yang juga memandang penting isu tersebut dalam rangka inclusive growth. G-20 disarankan melakukan langkah terkait regulasi, standardisasi, pengurangan biaya perdagangan, dan kemudahan berbisnis.
Mengingat partisipasi negara berkembang dalam GVCs masih pada tingkat low end, beberapa saran juga disampaikan terkait infrastruktur, SDM, dan akses finansial. Dengan dipimpin Mendag Cina Gao Hucheng, para Mendag G-20 menyepakati perlunya capacity building untuk mendorong GVCs yang terkoordinasi dan inklusif mencakup negara berkembang, serta yang meningkatkan kemampuan UKM dalam mengikuti standar internasional dan menjangkau teknologi.
“GVCs merupakan kesempatan bagi kita untuk membongkar proteksionisme dengan memanfaatkan proses impor dan ekspor guna mendapatkan nilai tambah. Sebagai contoh, ekspor minyak sawit Indonesia yang memanfaatkan jaringan GVCs terbukti memberikan manfaat besar bagi pengentasan kemiskinan, serta menyumbang pada pelestarian lingkungan melalui efisiensi pemanfaatan lahan,” ujar Tom.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak