Lukman Otunuga, Research Analyst Forextime mengakui sentimen global sangat terpukul pada hari Selasa (19/7/2016) setelah IMF memangkas proyeksi pertumbuhan global tahun ini menjadi 3,1 persen, menurun 0,1 persen dibandingkan proyeksi sebelumnya. IMF telah berulang kali memangkas proyeksi pertumbuhan global tahun ini dan Brexit semakin menambah ketidakpastian dalam ekonomi global yang rapuh saat ini.
"Penghindaran risiko pun terus meningkat karena melambatnya pertumbuhan global, sehingga saham dan aset berisiko dapat semakin tertekan," kata Lukman dalam keterangan tertulis, Jumat (22/7/2016).
Investor sedang mengarahkan perhatian terhadap rapat Bank Sentral Eropa (ECB) yang di hari Kamis (21/7/2016) ini yang banyak diduga tidak akan membuat perubahan kebijakan penting apa pun. Ini tidak mengejutkan karena ketidakstabilansituasi finansial saat ini memaksa sebagian besar bank sentral untuk waspada dan tidak mengambil langkah terlebih dahulu. Dampak Brexit telah mengguncang Uni Eropa dan pertumbuhan PDB pun diprediksi akan menurun.
Bahkan sebelum Brexit, Eropa sudah berkutat dalam upaya mengatasi inflasi yang statis. Situasi global juga mengekspos wilayah ini pada risiko negatif. Walaupun ECB mungkin tidak akan mengambil langkah kebijakan di hari Kamis, namun pelonggaran lebih lanjut di masa mendatang masih mungkin dilakukan. Mario Draghi mungkin akan kembali mengeluarkan pernyataan dovish mengenai keadaan ekonomi Zona Euro yang dapat memperlemah kurs Euroe.
Dari sudut pandang teknikal, Euro dan Dolar Amerika Serikat (AS) menjadi semakin bearish pada rentang waktu harian. Apabila terjadi breakdown di bawah 1.1000 maka akan terbuka jalan menuju 1.0900. Harga berada di bawah 20 SMA harian sedangkan MACD melintas ke bawah. Jika harga mencapai 1.1000, maka level support ini dapat berubah menjadi level resistance dinamis yang mendorong penurunan lebih lanjut menuju 1.0900.
GBP menguat karena data ketenagakerjaan Inggris menggembirakan
Kurs Poundsterling terangkat di hari Rabu (20/7/2016) karena laporan menampilkan bahwa tingkat pengangguran Inggris turun di bawah 5 persen untuk pertama kalinya sejak 2005. Dalam situasi normal, kondisi ketenagakerjaan yang membaik akan memperkuat optimisme terhadap ekonomi Inggris karena hal ini menjadi sinyal stabilitas ekonomi. Sayangnya, situasi saat ini sedang tidak normal dan ketidakpastian pasca Brexit dapat mengacaukan pemulihan kurs Poundsterling.
"Kita juga harus memperhatikan bahwa ekspektasi semakin meningkat bahwa suku bunga Inggris akan dipangkas di masa mendatang yang dapat mendorong investor bearish untuk mengadakan aksi jual. Walaupun laporan ketenagakerjaan yang positif ini dapat memicu relief rally GBPUSD, divergensi kebijakan moneter antara BoE dan Fed akan membatasi kenaikan nilai tukar. Dari sudut pandang teknikal, GBPUSD telah menemui level support yang sulit di atas 1.3100. Breakdown di bawah level ini dapat membuka jalan menuju 1.2800," tutup Lukman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026