Konektivitas atau hubungan transportasi yang lancar antarpulau dan antarkawasan merupakan aspek yang penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Kenyataan ini diakui oleh Anggota Komisi V DPR RI Fauzih Amro.
"Konektivitas laut maupun udara akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi," kata Fauzih Amro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (18/8/2016).
Menurut Fauzih, konektivitas yang lancar bakal mengurangi tingkat kesenjangan dan ketimpangan serta kemiskinan di berbagai daerah Indonesia.
Apalagi, isu ketimpangan pendapatan dan kesenjangan sosial juga merupakan salah satu topik yang sedang mengemuka baik secara global maupun di dalam negeri.
"Prinsipnya, jika konektivitas darat dan laut terealisasi maka tingkat produktivitas akan meningkat dan harga bahan pokok juga bisa terkendali, terutama di daerah-daerah terpencil," ujarnya pula.
Pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur di berbagai daerah dalam rangka memperkuat konektivitas nasional yang bakal berdampak pula kepada peningkatan aktivitas perekonomian.
"Dalam dua tahun terakhir, pemerintah telah mempercepat pembangunan jalan nasional sepanjang 2.225 kilometer, jalan tol sepanjang 132 kilometer, dan jembatan sepanjang 16.246 meter atau sebanyak 160 jembatan," kata Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan di depan Sidang Bersama DPR/DPD RI Tahun 2016 di Jakarta, Selasa (16/8/2016).
Presiden Jokowi memaparkan, pada tahun 2016 target pembangunan jalan nasional adalah sepanjang 703 kilometer dan jembatan sepanjang 8.452 meter.
Pembangunan kereta api, ujar dia, tidak hanya dilakukan di Pulau Jawa, tetapi juga di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sampai kini jalur kereta api yang beroperasi telah mencapai sepanjang 5.200 kilometer spoor (km'sp).
Pada tahun 2015, lanjutnya, 179,33 km'sp telah selesai dibangun dan 271,5 km'sp sedang dalam proses pembangunan.
Selain itu, juga sedang dibangun kereta untuk transportasi perkotaan seperti mass rapid transportation (MRT), light rail train (LRT), serta commuter line.
Terkait dengan kereta api, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta kontribusi kereta api dalam transportasi perkotaan ditingkatkan dari 10 persen menjadi 25 persen.
"Meski kontribusinya masih kecil 10 persen, harapan kami kereta api akan mengambil porsi 25 persen," kata Budi, saat peninjauan ke Stasiun KA Manggarai, Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Untuk mewujudkannya, Menhub Budi mengatakan akan melakukan upaya, salah satunya menghilangkan perlintasan sebidang di seluruh Jakarta, yakni terdapat 800 lintasan sebidang.
Dalam RAPBN 2017, dua Kementerian yang paling terkait pembangunan sarana transportasi mendapatkan alokasi anggaran yang cukup besar. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memperoleh alokasi anggaran Rp105,6 triliun, merupakan lembaga negara dengan alokasi anggaran terbesar. Kementerian Perhubungan juga memproleh alokasi anggaran Rp48,7 triliun. (Antara)
Berita Terkait
-
Daftar Maskapai RI yang Pakai Airbus A320
-
Diperingati Setiap 22 November, Ini Sejarah Hari Perhubungan Darat Nasional
-
Anggaran Rp19 Triliun Belum Terserap: Apa yang Terjadi di Kemenhub Menjelang Tutup Buku 2025?
-
Pemerintahan Prabowo Genap Setahun, Kemenhub Fokus Konektivitas dan Keselamatan
-
Pengeluaran Ongkos Transportasi Warga Bekasi dan Depok Paling Mahal di Dunia
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga