Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa pertumbuhan likuiditas perekonomian, uang beredar dalam arti luas (M2) melambat pada Juli 2016. Pertumbuhan M2 pada Juli 2016 tercatat sebesar 8,1 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 8,7 persen (yoy).
"Perlambatan pertumbuhan M2 tersebut dipengaruhi oleh komponen M1 dan surat berharga selain saham, yang masing-masing tumbuh 10,9 persen (yoy) dan -22,8 persen (yoy)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resmi, Rabu (31/8/2016).
Capaian ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 13,9 persen (yoy) dan 1,1 persen (yoy). Perlambatan M1 didorong oleh kembalinya uang kartal ke sistem perbankan pasca hari raya Idul Fitri, sementara penurunan surat berharga selain saham terutama terjadi pada surat berharga yang dipegang oleh sektor korporasi. Di sisi lain, komponen uang kuasi tumbuh 7,4 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 7,1 persen (yoy).
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, perlambatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan kredit perbankan. Posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Juli 2016 tercatat sebesar Rp4.168,4 triliun atau tumbuh sebesar 7,7 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,2 persen (yoy). Permintaan kredit melambat setelah sebelumnya mengalami peningkatan menjelang lebaran.
"Perlambatan pertumbuhan kredit tersebut terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI)," ujar Tirta.
Penurunan suku bunga kredit perbankan masih berlanjut pada Juli 2016 sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter. Suku bunga kredit turun menjadi 12,36% dari 12,38% pada Juni 2016. Sejalan dengan itu, suku bunga simpanan berjangka tenor 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan turun dari 6,80 persen, 7,00 persen, 7,75 persen, 7, 81 persen dan 9,16 persen pada Juni 2016 menjadi 6,66 persen, 6,98 persen, 7,53 persen, 7,71 persen, dan 9,07 persen pada Juli 2016.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur