Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kementerian Perdagangan Arlinda bertekad memperkuat ekspor barang jadi ke penjuru dunia. Tekad ini diungkapkan usai membuka Paviliun Indonesia pada pameran internasional China-ASEAN Exhibition Expo (CAEXPO) ke-13 di Nanning International Convention & Exhibition Center (NICEC), Nanning Guangxi, Republik Rakyat Cina (RRC), Minggu (11/9/2016).
”Sudah saatnya kita tidak lagi mengekspor bahan mentah, tapi beralih ke barang jadi yang bernilai tambah seperti yang dipamerkan oleh para peserta di Paviliun Indonesia,” jelas Arlinda dalam keterangan tertulis, Senin (12/9/2016).
Kemendag memang terus meningkatkan upaya promosi ke semua negara di dunia. Kali ini, Indonesia membuka peluang pasar produk di RRT dan meningkatkan kerja sama strategis Indonesia-RRT. Dalam pameran ini, sebanyak 81 pelaku usaha nasional ikut berpartisipasi. “Pameran CAEXPO telah berkembang menjadi platform penting dalam mempromosikan perdagangan dan investasi ASEAN dan RRT, termasuk Indonesia. CAEXPO juga menjadi model kerja sama yang baik dalam mencapai pembangunan bersama antar negara-negara ASEAN dan RRT itu sendiri,” tutur Arlinda.
CAEXPO adalah pameran ritel multi produk. Tahun ini, Indonesia memamerkan produk-produk furnitur; barang konsumsi, spa, produk herbal dan kecantikan. Indonesia juga membawa produk dekorasi rumah, aksesoris fesyen dan perhiasan, serta makanan dan minuman. Andalan Indonesia kali ini adalah aksesoris fesyen dan perhiasan karena peminatnya yang cukup tinggi.
Poros Maritim Sebagai dukungan terhadap penyelenggaraan CAEXPO, Indonesia juga berpartisipasi pada Forum ke-2 Promosi Industri dan Perlengkapan Manufaktur Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 sebagai bentuk dukungan Indonesia pada fokus pembangunan RRT saat ini.
Pada kesempatan ini, Arlinda menjelaskan bahwa Presiden RI Joko Widodo telah mengumumkan sebuah konsep “Poros Maritim Dunia." Program kemaritiman ini dapat melengkapi inisiatif RRT yaitu JalurSutra Maritim (Maritime Silk Road). Konsep Jalur Sutra Maritim abad ke-21 menekankan pada peningkatan hubungan di wilayah Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Barat, dan Afrika dengan membangun jaringan kota-kota pelabuhan. "Sejak abad ke-21, Jalur Sutra Maritim merupakan sebuah platform yang berdasarkan perundingan dan konstribusi bersama, sehingga kita dapat saling berbagi manfaat," kata Arlinda.
Kerja sama maritim secara komprehensif ini akan meningkatkan ekonomi dan perdagangan antara ASEAN dan RRT dengan seluruh dunia dan mampu menyelaraskan kebijakan pembangunan ekonomi Indonesia. “Kita juga perlu bekerja sama untuk membangun perekonomian regional yang selanjutnya dapat meningkatkan peluang perdagangan, investasi dan jasa,” ujar Arlinda.
Arlinda percaya untuk menciptakan kerja sama kemaritiman yang strategis dan komprehensif, ASEAN dan RRT dapat mempercepat konektivitas jaringan seperti transportasi laut dan air, jalan tol, kereta api ekspres, penerbangan, dan jaringan komunikasi kabel optik.
“Kerja sama pengembangan jalan/akses laut sebagai pendukung percepatan ekonomi dan perdagangan, serta fokus terhadap kerja sama investasi kemaritiman, peningkatan kapasitas, peralatan manufaktur, permodalan, dan teknologi informasi,” jelasnya.
Pada November 2015 lalu, Presiden Joko Widodo telah meresmikan tol laut sebagai salah satu program kemaritiman yang menghubungkan antar laut dan perdagangan. Tahun 2015, pemerintah telah membangun 27 pelabuhan laut dan membangun 4 pelabuhan penyeberangan, 7 bandara baru, dan 12 bandara pemugaran. Selain itu, Pemerintah juga membangun 68 pelabuhan laut lagi yang tersebar di Maluku, Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi.
Pada akhirnya, kerja sama ini akan membantu kedua pihak untuk mencapai tujuan dan target perdagangan ASEAN-China sebesar USD 1 triliun pada tahun 2020, meningkatkan negosiasi kerja sama ekonomi regional yang komprehensif, serta memperkuat hubungan ASEAN dan RRT.
Berita Terkait
-
Industri Serat Optik Pertama di ASEAN Beroperasi di Karawang
-
Aturan RCEP Perluas Akses Pasar Indonesia di ASEAN
-
Panasonic Targetkan Bisnis Pompa Air Capai 15 Miliar Yen di 2020
-
Pasokan Baja Nasional Belum Mampu Memenuhi Kebutuhan Dalam Negeri
-
Barata Indonesia Kolaborasi dengan Siemens Aktiengesellschaft
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok