Anggota Komisi XI DPR RI Ketut Setiawan menginginkan adanya sinergi antara program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
"Gagasan program Tapera ini sebetulnya penumpukan modal dari pekerja yang sifatnya gotong royong, sama seperti jaminan sosial kesehatan tapi ini khusus untuk perumahan," kata Ketut Setiawan dalam rilis di Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Dengan demikian, ujar Ketut, berarti ada pengelolaan dana di mana masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa mendapatkan data dalam bentuk yang murah.
Dia juga mengutarakan harapannya agar Tapera tidak membebani para pekerja dan pemberi kerja karena program tersebut adalah untuk jaminan para pekerja.
"Karena ide baik ini sama-sama dari Pemerintah, tinggal diatur bagaimana koordinasi antara BPJS Ketenagakerjaan dengan Badan Pengelola Tapera," katanya.
Politisi PDIP itu mengingatkan bahwa memang telah menjadi keharusan bagi negara untuk melindungi tenaga kerjanya.
Sebagaimana diwartakan, Pemerintah melalui Ditjen Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mendorong rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah mulai menggunakan konsep "green property" demi menjaga kesinambungan dengan program serupa sekaligus dikenal masyarakat.
"Konsep ini harusnya juga mulai dikenalkan untuk rumah-rumah MBR, agar tak eksklusif untuk rumah mewah dan menengah atas saja," kata Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Maurin Sitorus.
Penegasan tersebut terkait dengan Green Property Awards 2016 oleh Majalah HousingEstate, Rabu malam (28/9) di Jakarta. Tujuan dari agenda ini antara lain mendorong para pengembang di Indonesia untuk lebih bersemangat melakukan pengembangan ramah lingkungan terhadap properti yang dibangun agar manfaat proyek real estate bisa dirasakan tidak hanya pembeli dan penghuni rumah, tetapi juga lingkungan.
Sebelumnya, Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif meminta kepada seluruh jajaran pimpinan cabang dan karyawan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan atau peserta jaminan ketenagakerjaan.
"Kami ingin pelayanan kita segera diperbaiki jika ada kekurangan, karena kami ingin lebih dekat dengan masyarakat. Dengan adanya perbaikan maka mutu pelayanan diharapkan akan menjadi lebih baik," kata Krishna ketika mengunjungi BPJS Ketenagakerjaan (TK) Cabang Slipi Jakarta, Rabu (7/9/2016). (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Melihat Potensi Cuan Industri Ergonomi di Tengah Tren Kerja Hybrid Indonesia
-
Harga Pangan Kompak Turun, Cabai hingga Beras Sama-Sama Terkoreksi
-
Cara Gabung NPWP Suami-Istri di Coretax, Panduan Lengkap dan Mudah
-
Jelang Pergantian Tahun, Sektor ESDM Catatkan PNBP sebesar Rp228 Triliun
-
Laba Melejit 22 Persen, MBMA Makin Perkasa di Bisnis Nikel Terintegrasi
-
6 Perbedaan Tabungan Konvensional dan Syariah, Mana yang Lebih Sesuai untuk Anda?
-
Pengusaha Sebut Formula Upah Minimum 2026 Bikin Lapangan Kerja Baru Sulit Tercipta
-
Dukung Pemulihan Ekonomi Aceh, BSI Siapkan Restrukturisasi Pembiayaan
-
Isu Damai Ukraina Redam Efek Blokade Tanker Venezuela, Begini Dampaknya ke Harga Minyak