Suara.com - Penipuan jual beli properti online kini semakin meningkat dan salah satu negara yang mengalaminya adalah Inggris. Polisi di negara itu mencatat adanya peningkatan jumlah penipuan online 44% persen dengan jumlah korban 3,200 orang pencari rumah.
Sebuah survei dari YouGov, Firma riset maketing internasional berbasis internet mencatat bahwa pada 2013, terjadi lebih dari 1 juta kasus penipuan sewa properti secara online di Inggris. Hal ini sungguh sangat ironi, karena bisnis real estate melalui dunia online sudah merambah Inggris selama 20 tahun.
Bisa jadi, modus penipuan via online ini dapat terjadi di negara-negara berkembang dan yang akan menjadi sasaran empuknya adalah calon pembeli atau penyewa dari luar negeri atau luar kota. Ini dikarenakan mereka tidak bisa melihat secara langsung properti yang diincarnya.
Menurut Mart Polman, Managing Director portal global properti Lamudi Indonesia, sebenarnya ada beberapa faktor yang membuat penipuan via online semakin meningkat, salah satunya karena pasar properti online yang semakin berkembang, sehingga memberikan keuntungan bagi para pencari properti termasuk para penipu.
Lantas, bagaimana cara kerja para penipu online? Biasanya, kata Polman, modus yang kerap digunakan oleh penipu adalah dengan membuat listing palsu. Listing tersebut juga menyertakan link yang membuat para pencari properti harus meninggalkan data.
Data tersebutlah yang akan digunakan oleh penipu untuk phishing atau mencuri data. Pada beberapa situasi tertentu, para penipu bahkan memiliki akses ke akun email agen properti atau pemilik rumah melalui cara phishing.
Sehingga para korban akan percaya kemudian mentransfer sejumlah uang dan penipu menghilang selamanya. Setiap penipuan dengan teknik ini akan menimbulkan setidaknya tiga korban: pengiklan yang iklannya dipalsukan, media pengiklan (misalnya website properti online) dan tentunya calon pembeli atau penyewa.
Namun, bukan berarti mencari properti secara online adalah ide yang paling buruk, karena Lamudi baru saja memiliki fitur anti phishing sehingga website dan data email yang ada tidak bisa tertembus oleh penipu. Selain itu, Lamudi juga hanya mengizinkan agent dan pemilik yang sudah terverifikasi untuk memasukkan listingnya ke website.
“Menyadari bahwa penipuan adalah hal yang mengancam para pencari properti, maka website kami kini dilengkapi dengan teknologi anti penipuan dan Rocket Internet, perusahaan induk kami memberikan modal investasi yang cukup untuk menghadirkan teknologi terbaik bagi bisnis ini”, ujar Mart.
Meski demikian, tanggung jawab untuk mencegah penipuan bukan hanya terletak pada platform real estate online. Lembaga keuangan seperti bank juga bertanggung jawab dan mencegah penipu untuk membuat rekening-rekening baru yang akan dipakai untuk menipu.
Di Jerman misalnya, tempat dimana kantor pusat Lamudi berada, untuk membuka rekening bank calon nasabah harus memiliki bukti tempat tinggal dan juga identifikasi khusus. Pendekatan kolaboratif perlu diambil oleh semua pihak yang berkepentingan untuk mengangani masalah penipuan ini, termasuk edukasi ke masyarakat mengenai bagaimana cara menggunakan portal properti online dengan aman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Pemerintah Jamin Beras Nggak Langka di 2026
-
Analisis Teknikal DKFT Akhir Tahun 2025 dan Target Harga Saham 2026
-
Ramai Foto Gundul di Lereng Gunung Slamet, Ini Penjelasan ESDM soal WKP Baturaden
-
Selain Stop Impor, Bahlil Berambisi Tingkatkan Kualitas Solar jadi Euro 5
-
Panduan Lengkap Aktivasi Coretax DJP untuk Lapor SPT Tahunan 2025-2026
-
Cara Input Progres Harian di E-Kinerja BKN
-
Target Swasembada Gula Putih 2026, Mentan Bakal Bongkar 300 Ribu Hektare Lahan Tebu
-
Mulai 2026, Utang ke Pinjol Bakal Lebih Ketat
-
Target Harga CUAN Usai Borong Saham Milik Suami Puan Maharani
-
Terus Salurkan Bantuan, BRI Gelar Trauma Healing untuk Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera