PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) menerbitk an obligasi dengan total nilai Rp 700 milliar. Surat utang ini merupakan penerbitan tahap kedua dari penawaran umum berkelanjutan dengan total nilai Rp2 trilliun.
Obligasi ini terdiri dari tiga seri dengan nilai Rp571 milliar yang dijamin secara kesanggupan penuh. Sisa obligasi Rp129 milliar dijamin secara kesanggupan terbaik. Obligasi yang dijamin secara kesanggupan penuh terdiri dari tiga seri. Obligasi seri A bernilai Rp205 milliar dengan tenor 370 hari dan bunga 9,15 persen. Seri B nilainya Rp 256 milliar dengan tenor 3 tahun dan bunga 9,5 persen. Sedang seri C bernilai Rp110 milliar dengan bunga 10,65 persen dan memiliki jangka waktu lima tahun.
Penerbitan surat utang dengan total nilai Rp 700 milliar dan merupakan tahap kedua dari penawaran umum berkelanjutan dengan total nilai Rp 2 trilliun akan memberikan dampak positif bagi TELE. "Pasalnya dana tersebut akan digunakan Perseroan dan entitas anak yaitu PT Telesindo Shop dan PT Simpatindo Multi Media sebagai modal kerja," kata Analys Recapital Securities, Kiswoyo Adi Joe dalam keterangan resmi, Senin (3/10/2016).
PT Bahana Securities dan PT Indo Premier Securities bertindak sebagai penjamin emisi surat utang tersebut. Kedua penjamin ini akan menjamin secara kesanggupan penuh untuk obligasi senilai Rp 571milliar. Bahana akan menjamin 70,93 persen dari total nilai surat utang tersebut dan Indo Premier menjamin 29,7 persen. Masa penawaran obligasi ini akan berlangsung pada 11 Oktober 2016. Penjatahan obligasi dilakukan pada 12 Oktober 2016 dan pembayaran 13 Oktober 2016.
"Hingga Semester I 2016, Perseroan memiliki hutang jangka pendek Rp sebesar Rp 471 milliar dan utang jangka panjang Rp2,49 trilliun," ujar Kiswoyo.
Disisi lain, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) mencatat laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk naik 172,8 persen ke US$ 8,05 juta atau Rp 104 miliar hingga periode 30 Juni 2016 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 2,95 juta Dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp38 miliar. Penjualan PBRX tercatat sebesar 218,76 juta Dolar AS, naik dibandingkan penjualan hingga Juni tahun sebelumnya yaitu 183,88 juta Dolar AS.
Adapun laba kotor diraih oleh PBRX sebesar 27,65 juta Dolar AS. Sebagai perbandingan, laba kotor PBRX pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 22,43 juta Dolar AS. "Kenaikan laba bersih PBRX tergolong tinggi. Apalagi sektor textile / garmen yang sedang mengalami banyak tantangan. Kalau hingga akhir tahun PBRX bisa mempertahankan persentase profitnya, PBRX akan banyak dibeli oleh para investor untuk ke depannya," tutup Kiswoyo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Capai 3% Buntut Penurunan Suku Bunga The Fed
-
SIM Mati Bisa Diperpanjang? Ini Syarat Terbaru dan Biayanya