Proyek infrastruktur Bendungan Bajulmati di Banyuwangi, Jawa Timur. [Dok Kementerian PUPR]
Pemerintah akan membangun 3,9 juta hektare embung untuk memaksimalkan produksi pangan pada sawah-sawah tadah hujan di seluruh daerah Indonesia. Proyek pembangunan embung-embung tersebut akan dilaksanakan tahun 2017.
"Baru saja mendapat arahan dari Bapak Presiden sehubungan dengan irigasi. Untuk irigasi, kami rencana membangun embung-embung, long storage di seluruh Indonesia yaitu areanya kurang lebih 3,9 juta hektare. Insya Allah tahun depan dimulai," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kepada wartawan di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Menurut dia, sawah tadah hujan selama ini hanya produktif enam bulan dalam setahun. Sedangkan enam bulannya lagi area sawah tadah hujan tidak bisa produksi. Dengan adanya embung tersebut diharapkan sawah tadah hujan bisa berproduksi dua kali dalam setahun.
"Kami bangunkan embung-embung, bersinergi dengan Kementerian PUPR, Kementerian Pedesaan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perdagangan serta instansi yang terkait," ujar dia.
Dia menjelaskan, untuk proyek pembangunan embung-embung tersebut dibutuhkan dana puluhan triliun. Anggarannya dari APBN.
"Total dana yang dibutuhkan Rp22 triliun, yakni ada dari Kementerian PU, Kementerian Pertanian, Kementerian Desa. Dananya dari APBN 2017," tutur dia.
Amran menambahkan, area sawah tadah hujan ini ada diberbagai daerah, diantaranya di pulau Jawa kurang lebih ada satu juta hektare yang tiidak punya irigasi secara teknis. Kemudian di Sumatera, Kalimantan dan Papua. Dia berharap proyek tersebut selesai dalam jangka waktu dua tahun.
"Mudah-mudahan dua tahun bisa selesai. Jadi, ini indeks pertanaman yang biasanya tanam satu kali jadi dua kali. Kalau empat juta, ini bisa kita optimalkan sumber airnya, katakanlah dua juta berhasil, artinya sama dengan kita membangun sawah dua juta hektare. Karena biasanya yang tidak produktif selama enam bulan, dengan membangun embung, pada saat musim kering bisa tanam. Padi bisa tumbuh, jagung, kedelai, bebeknya bisa berkembang, ayam dan juga kerbaunya, karena ada air ada kehidupan," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
APBN 2026 Dikaji Ulang, Indonesia Upayakan Penurunan Tarif AS
-
Daftar Aset Emas Lelang KPK: Ini Cara Daftar Lelang Online dan Ikut Bidding
-
Permintaan Tinggi, Pasokan Terbatas: Saatnya ART Diakui Sebagai Pekerja Profesional
-
Kuota KPR Subsidi Bertambah, BTN Targetkan Kredit Tumbuh 9 Persen
-
Pemerintah Fasilitasi UMKM Perumahan untuk Akses Pembiayaan
-
DANA Kaget Sesi Malam, Masih Ada Rp 99 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Kolaborasi BRI dan Kemenimipas: BLK Nusakambangan Jadi Harapan Baru WBP
-
Kerja Cepat, Besok Menteri Purbaya Salurkan Rp 200 Triliun ke 6 Bank Termasuk BSI
-
4 Link DANA Kaget Malam Ini Dapatkan Saldo 279 Ribu Secara Cuma-cuma
-
Pendiri Es Krim Ben & Jerry's Kecam Unilever: Ini Bukan Lagi Merek yang Kami Bangun