Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun mengapresiasi kinerja Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mampu menjaga inflasi sehingga terkendali dengan baik. Sri Mulyani juga dinilai mampu berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dengan pengendalian daerah supaya inflasi terkendali. Selain inflasi, Misbakhun juga memberikan pujian terhadap pencapaian Pertumbuhan Ekonomi 5,04 persen, Nilai Tukar Rupiah yang mulai menguat, dan bunga SPN (Surat Perbendaharaan Negara) yang stabil pada semester pertama tahun 2016.
Misbakhun juga mengapresiasi konsistensi Bu Menkeu untuk menjaga belanja infrastruktur di Kementrian dan Lembaga tetap dalam realisasi yang terus meningkat di tahun 2016 lebih baik dari tahun 2015.
“Ini menunjukkan bahwa Bu Menkeu ingin menjaga amanat Presiden Jokowi untuk membangun infrastruktur sebagai prioritas pembangunan sebagaimana yang menjadi program Nawacita,” kata Misbakhun dalam keterangan tertulis, Kamis (13/10/2016).
Kendati demikian, Misbakhun mengingatkan SMI agar mengkoordinasikan dengan Bank Indonesia di sisa waktu yang ada melalui fungsi koordinasi untuk menjaga laju inflasi agar terjaga dengan baik. Jangan sampai nanti di kemudian hari hingga akhir tahun ada situasi-situasi yang membuat inflasi jadi tidak terkendali.
Misbakhun juga meminta Bu Menkeu supaya memperhatikan animo belanja masyarakat jelang Hari Natal pada November-Desember mendatang. Menurutnya, dengan melihat asumsi makro semua dalam acuan yang cukup baik, pertumbuhan sampai semester pertama selesai 5,04, inflasi 3,1, rupiah juga terkendali. Terkait rupiah, Misbakhun juga meminta tolong Bu Menkeu karena berkaitan dengan dana tax amnesty (TA) yang begitu besar.
"Ini juga harus dilakukan koordinasi dengan pihak otoritas moneter. Pembayaran-pembayaran dari TA kemarin itu membuat sektor private cukupdi pegang oleh pemerintah, walaupun dalam situasi yang sulit, tapi pemerintah tetap memegang likuiditas yang sangat besar. Sementara, sambung dia, sektor swasta harus berkorban membayar uang tebusan, dsb. Itu kan diluar perkiraan belanja mereka, sehingga itu perlu kebijaksanaan pemerintah untuk lebih bisa mengatur spending-nya dengan baik sehingga bisa menumbuhkan pertumbuhan di sektor private.
"Realisasi belanja ini kalau saya melihat, yang Pemerintah perlu berhati-hati adalah mengenai serapan yang sampai saat ini, kalau KL 55,8%, belanja non KL 62,9%, sementara tinggal 2 bulan setengah lagi, maka jangan sampai kemudian terjadi kejar-kejaran di akhir tahun untuk mengatasi sisa belanja yang ada," ungkapnya.
Mengenai good governance, Bu Menkeu selama ini kan selalu bicara soal governance. Pada faktanya, governance menjadi abai, dan kemudian menghabiskan sisa belanja supaya di tahun dépannya tidak terpotong.
Misbakhun pun sempat menyinggung defisit yang sudah terkontrol dengan baik, realisasi masih 1,79, berarti pemerintah benar-benar melakukan upaya manajemen risiko fiskal dengan disiplin fiskal yang ketat dan penuh kehati-hatian.
"Saya akui cukup bagus, sehingga semuanya dalam kontrol fiskal yang terkendali," tukasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan