Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan kepada pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan satu harga penjualan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh wilayah di Indonesia.
Diketahui, harga saat ini adalah sebesar Rp6.450 per liter untuk Premium dan Rp5.150 untuk Solar. Instruksi tersebut disampaikan Jokowi menyusul harga jual BBM di wilayah Papua mencapai Rp100 ribu per liter.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, I Gusti Wiratmadja, tak menampik jika kebijakan satu harga ini akan membuat PT Pertamina mengalami kerugian. Namun menurutnya, kerugian tersebut dapat ditutupi melalui formulasi regulasi margin atau mengatur keuntungan perseroan yang diperoleh dari seluruh daerah.
"Kita sedang menyiapkan regulasi margin yang berbeda-beda di berbagai region. Nantinya, margin SPBU-nya beda. Misalnya di Papua ada SPBU, di Jakarta ada SPBU, kalau di Papua kan volumenya kecil, di Jakarta besar, maka marginnya di Jakarta lebih kecil. Kalau dikalikan volume tetap ekonomis, kalau di sana juga ekonomis," ujar Wirat saat ditemui di DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (20/10/2016).
Sedangkan untuk strategi kedua, lanjut Wirat, pihaknya berencana untuk mewajibkan kepada pengusaha SPBU swasta untuk juga membangun SPBU di wilayah timur Indonesia.
"Siapkan (aturan) bahwa siapa pun yang bangun SPBU di Jakarta, harus juga bangun (di daerah lain), misalnya di Papua, Maluku. Kan seimbang. Jadi Pertamina bisa menutupi kerugian di Timur dengan penjualan di Barat. Kan seimbang jadinya," katanya.
Hal senada sebelumnya juga diungkapkan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, yang mengatakan bahwa kebijakan penjualan satu harga BBM ini tidak hanya berlaku pada Pertamina. Seluruh SPBU swasta yang ada di Indonesia juga harus mengikuti aturan ini.
"SPBU Total, SPBU Shell dan Petronas, wajib (ikut). Masa bisa peraturan dibuat khusus untuk (SPBU) milik BUMN saja?" tegas Jonan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina