PT Astra International Tbk optimistis lini bisnis baru di bidang properti dapat meningkatkan kontribusi kinerja di sektor non-otomotif meningkat lebih tinggi.
"Kontribusi bisnis properti memang belum signifikan, ini merupakan jangka panjang. Yang penting memiliki pondasi bisnis yang kuat sehingga turut memberikan kontribusi di bisnis non-otomotif," ujar Chief of Astra Property PT Astra International Tbk David Iman Santosa usai "Grand Launching Lini Bisnis ke-7 Astra di Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Ia menyampaikan bahwa lini bisnis baru Astra ini dimulai dengan membangun Anandamaya Residence dan Menara Astra di atas lahan seluas 2,4 hektare di kawasan Sudirman, Jakarta, dengan menelan belanja modal atau "capital expenditure" (capex) hingga Rp8 triliun.
"Yang sudah memberi kontribusi yakni Anandamaya Residence, telah terjual sekitar 91,35 persen dari 509 unit yang ditawarkan," katanya.
Untuk saat ini, lanjut dia, dalam menjalankan lini bisnis properti, pihaknya memanfaatkan aset-aset milik lini usaha lainnya untuk disinergikan sehingga dapat lebih menghasilkan.
"Awalnya, Anandamaya dan Menara Sudirman merupakan 'showroom' mobil. Namun, itu dinilai tidak lagi sesuai dengan perkembangan di kawasan sehingga Astra memutuskan untuk membangun properti," paparnya.
David Iman Santosa juga mengatakan bahwa dalam mengembangkan lini bisnis baru itu, Astra juga tidak berniat memperkecil lini bisnis lainnya. Bisnis lainnya tetap terus dikembangkan sehingga ke depannya ada sinergi sehingga dapat saling mengisi.
Properti merupakan lini bisnis ke tujuh Astra, enam lini bisnis lainnya, yakni otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur, logistik dan lainnya serta teknologi informasi.
Dalam rangka memperkuat bisnis properti, lanjut David Iman Santosa, melalui anak perusahaan Astra, PT Astra Land Indonesia melakukan kerja sama dengan anak usaha PT Modernland Realty Tbk membentuk usaha patungan (joint venture) dalam akuisisi dan pengembangan perumahan skala kota (township) di area seluas 70 hektare di kawasan Jakarta Timur.
"Pembangunan 'township' itu mencakup pembangunan perumahan tapak, apartemen, fasilitas komersial, dan area ruang terbuka publik, dengan target pasar kelas menengah ke atas," katanya.
"Ke depan, Astra juga tidak menutup kemungkinan untuk membentuk perusahaan patungan yang lain asalkan ada kesamaan visi dan misi," ujar David Iman Santosa. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T