Suara.com - Chief Economist Asia Deutsche Bank Taimur Baig menilai ekonomi Indonesia akan mulai membaik pada 2017, salah satunya didukung oleh kenaikan harga komoditas.
"Momentum pertumbuhan sedang membaik, dibandingkan 12 bulan yang lalu, karena harga komoditas mulai mengalami kenaikan," kata Baig dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Baig menyakini ekonomi Indonesia mulai mengungguli negara berkembang lainnya seperti India dan Filipina yang saat ini juga merupakan negara dengan tingkat ekonomi baik di kawasan Asia.
Ia juga mengatakan Indonesia telah berhasil mengatasi tantangan fiskal dan laju inflasi, sehingga kinerja sektor manufaktur mulai membaik dan problem infrastruktur mulai teratasi.
"Impor tahunan non minyak mulai berubah positif untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir pada Agustus 2016 dan produksi terlihat mulai meningkat," kata Baig.
Selain itu, terdapat pencapaian dalam agenda reformasi makro-struktural serta upaya efisiensi dalam proses administrasi pajak setelah program amnesti pajak berjalan sesuai harapan.
"Repatriasi dana dalam program amnesti pajak juga bisa melebihi ekspektasi untuk mengisi kesenjangan anggaran dan menutup defisit," ujarnya.
Baig juga menambahkan kondisi ekonomi yang relatif stabil dan tingkat inflasi yang rendah bisa memberikan ruang untuk pelonggaran moneter bagi bank sentral dengan penurunan suku bunga acuan.
"Inflasi akan tetap dibawah tiga hingga lima persen. Kami menafsirkan kebijakan BI untuk menciptakan ruang gerak moneter, akan disertai satu kali lagi penyesuaian suku bunga dalam siklus ini," katanya.
Secara keseluruhan, dalam menghadapi tantangan global yang bisa mengancam ekonomi domestik, Baig menyarankan Indonesia untuk secara konsisten melakukan reformasi struktural.
Reformasi tersebut antara lain menjaga stabilitas fiskal dan makro, memperbaiki sistem administrasi perpajakan, mengurangi risiko kemudahan berusaha serta membenahi sarana infrastruktur fisik, kesehatan maupun pendidikan.
"Pembenahan infrastruktur penting untuk mengundang investasi dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Selain itu, perbaikan sarana kesehatan dan pendidikan penting untuk mengembangkan sumber daya manusia," kata Baiq. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Express Discharge, Layanan Seamless dari Garda Medika Resmi Meluncur: Efisiensi Waktu dan Pembayaran
-
COP30 Brasil: Indonesia Dorong 7 Agenda Kunci, Fokus pada Dana dan Transisi Energi
-
Redenominasi Rupiah Bikin Harga Emas Makin Mentereng? Ini Kata Pengamat
-
Rapel Gaji PNS dan PPPK Mulai Cair November? Cek Mekanismenya
-
637 Ambulans BRI Peduli Telah Hadir, Perkuat Ketahanan Layanan Kesehatan Nasional
-
MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
-
Mengapa Bunga Pindar jadi Sorotan KPPU?
-
Rekomendasi Tempat Beli Perak Batangan Terpercaya
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif