Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberlakukan Nomor Tunggal Identitas Investor untuk investor SBN dan Surat Berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Hal ini merupakan suatu pencapaian penting dari kerjasama antarlembaga, serta menjawab kebutuhan terhadap informasi kepemilikan surat berharga yang terkonsolidasi. Demikian disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ronald Waas, dalam peresmian kemarin, Jumat (11/11/2016), di Jakarta.
Saat ini, pencatatan kepemilikan Surat Berharga dilakukan melalui Bank Indonesia–Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) dengan sistem dua lapis atau two tier system. Dalam sistem ini, Bank Indonesia bertindak sebagai Central Registry dan melakukan pencatatan Surat Berharga untuk kepentingan Bank, dan pihak lain pemilik Rekening Surat Berharga di BI-SSSS.
"Di sisi lain, terdapat pihak yang telah disetujui oleh BI sebagai Sub-Registry, dan melakukan pencatatan Surat Berharga untuk kepentingan nasabah. Dengan sistem pencatatan tersebut, diperlukan adanya data yang standar dan terkonsolidasi, agar diperoleh informasi yang akurat mengenai jumlah investor surat berharga," kata Ronald dalam keterangan resmi, Jumat (11/11/2016).
Penggunaan Nomor Tunggal Identitas Investor telah diwajibkan oleh Bank Indonesia sejak 3 Oktober 2016. Sampai dengan tanggal 8 November 2016, tercatat sebanyak 202.284 investor yang telah memiliki Nomor Tunggal Identitas Investor. Dengan penerapan kewajiban penggunaan nomor identitas tersebut, diharapkan seluruh investor Surat Berharga yang ditatausahan dalam BI-SSSS dapat diolah dan disajikan dalam statistik yang komprehensif, yakni dilengkapi data investor baik berdasarkan jenis surat berharga maupun seri dari surat berharga tersebut.
Penerbitan Nomor Tunggal Identitas Investor untuk Surat Berharga Negara (SBN) dan Surat Berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dilakukan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Penunjukan PT. KSEI telah diresmikan dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Bank Indonesia dan KSEI, pada tanggal 22 September 2016. Ke depan, diharapkan seluruh investor, baik di Pasar Modal maupun Pasar Keuangan memiliki Nomor Tunggal Identitas Investor yang diterbitkan oleh PT. KSEI. Dengan penerbitan yang dilakukan oleh satu lembaga, maka akan ada satu identitas untuk investor yang seragam dan diterbitkan secara sistematis.
Pengurusan Nomor Tunggal Identitas Investor bagi investor baru tidak perlu memakan waktu lama, karena dapat dilakukan secara online selama 24 jam melalui masing-masing Sub-registry. Sepanjang data yang diminta dapat dipenuhi, maka nomor identitas tersebut dapat diselesaikan dalam kurun waktu 24 jam. Investor tidak perlu mengurus sendiri untuk mendapatkan Nomor Tunggal Identitas Investor, tetapi cukup melalui bank masing-masing.
"Dengan penerapan nomor tunggal ini, seluruh data investor akan dapat diintegrasikan sehingga diharapkan akan didapatkan manfaat yang optimal, baik bagi otoritas maupun industri keuangan," tutup Ronald.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
Terkini
-
637 Ambulans BRI Peduli Telah Hadir, Perkuat Ketahanan Layanan Kesehatan Nasional
-
MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
-
Mengapa Bunga Pindar jadi Sorotan KPPU?
-
Rekomendasi Tempat Beli Perak Batangan Terpercaya
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif
-
Apakah STNK Bisa Digadaikan? Jangan Asal, Baca Dulu Panduan Lengkapnya
-
Cara Mudah Beli Obligasi Pemerintah, Pilihan Investasi Aman untuk Pemula
-
GOTO Masih Belum Kasih Bocoran Agenda RUPSLB, Benarkah Patrick Walujo Diganti?
-
Ekonom: Industri Etanol Tak Hanya Untungkan Korporasi, Tapi Buka Lapangan Kerja Baru