Suara.com - Kepala Staf TNI Angkatan Udara periode 2002 - 2005 Chappy Hakim ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia untuk menggantikan Maroef Sjamsoeddin yang mengundurkan diri awal Januari 2016 lalu.
Vice President Corporate Communications Freeport Indonesia, Riza Pratama menjelaskan jabatan tersebut bakal diemban Chappy setelah mendapat persetujuan secara resmi dari pemegang saham Freeport McMoRan Inc.
"Sedang dalam proses untuk memperoleh persetujuan resmi dari pemegang saham," kata Riza saat dihubungi suara.com, Senin (21/11/2016).
Riza pun menjelaskan, penunjukkan Chappy sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia sesuai dengan keputusan para pemegang saham. Bahkan, sebelum menunjuk Chappy, perusahaan asal Amerika Serikat ini pun telah berkonsultasi dengan pemerintah.
"Pak Chappy Hakim akan ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia. Penunjukan tersebut telah dilakukan setelah berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia dan pemegang saham," katanya.
Chappy bukan sosok yang baru bagi perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu. Pasalnya Chappy telah menjadi penasehat senior Freeport sejak Agustus 2016. Dia bergabung dengan Freeport Indonesia setelah menyelesaikan karir di TNI Angkatan Udara. Jabatan terakhir adalah Kepala Staf Angkatan Udara dengan pangkat Marsekal.
Chappy merupakan lulusan Akabri Udara tahun 1971, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara, Sekolah Staf dan Komando Gabungan dan Lembaga Ketahanan Nasional.
Pria kelahiran Yogyakarta, 17 Desember 1947 itu juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Nasional Evaluasi Keselamatan dan Keamanan Transportasi. Selain itu sebagai anggota staf ahli di Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan penasehat di Asosiasi Perindustrian.
Tag
Berita Terkait
-
Ada Perbedaan Pendapat Soal Pemulihan Nama Setya Novanto di MKD
-
MKD Tak Bisa Rehabilitasi Jabatan Novanto sebagai Ketua DPR
-
Ketua DPR Belum Bersikap Soal Pemulihan Nama Baik Setya Novanto
-
Skandal 'Papa Minta Saham', MKD Pulihkan Nama Setya Novanto
-
Pimpinan DPR Belum Terima Surat Pengajuan Rehabilitasi Novanto
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group