Suara.com - Bank sentral Malaysia, Bank Negara Malaysia (BNM), pada Jumat mengumumkan serangkaian langkah-langkah untuk mendorong investor dan eksportir memegang ringgit bukannya dolar AS, dalam upaya menopang jatuhnya nilai mata uang ringgit.
Mulai Senin (5/12), eksportir hanya diperbolehkan menyimpan hingga 25 persen mata uang asing dari ekspor barang-barangnya. Bank sentral mengatakan akan menambahkan konversi ringgit yang harus dilakukan dalam waktu enam bulan.
Sebelumnya, para eksportir memiliki hak untuk memilih apakah akan mengonversi ringgit menjadi mata uang asing.
Para eksportir hanya boleh memegang neraca yang lebih tinggi dengan persetujuan dari bank sentral.
Sejak Donald Trump terpilih sebagai presiden AS berikutnya, mata uang-mata uang utama Asia telah melemah secara beruntun. Tetapi ringgit tampaknya menjadi yang terburuk, mengalami depresiasi hampir enam persen, dari 4,2200 ringgit untuk satu dolar AS pada 9 November menjadi 4,4480 ringgit untuk satu dolar pada Jumat (2/12).
Sebelum pengumuman Jumat, BNM sudah meminta bank-bank besar untuk menghentikan perdagangan ringgit di pasar "offshore NDF (non-deliverable forwards". Bank sentral juga melakukan intervensi di pasar valuta asing dengan cadangan devisanya.
Selain aturan untuk eksportir, BNM juga mengizinkan masyarakat, termasuk manajer investasi masyarakat, untuk melindungi nilai ringgit terhadap dolar AS dan renminbi, mata uang Tiongkok, untuk eksposur sampai batas enam juta ringgit per klien per bank. Ini merupakan langkah lain untuk merangsang likuiditas pasar valuta asing.
Langkah-langkah ini, kata BNM, dimaksudkan untuk mempercepat pengembangan pasar keuangan Malaysia dan meningkatkan stabilitas keuangan. [Antara]
Baca Juga: Dhani Ditangkap, Maia Estianty Banjir Ucapan Selamat
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Zulkifli Zaini Jadi Komisaris Bank Mandiri, Ini Susunan Pengurus Baru
-
OJK Bentuk Direktorat Perbankan Digital Mulai Tahun 2026, Apa Tugasnya?
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh
-
Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera