Suara.com - Fasilitas perbankan di Indonesia, telah memungkinkan anda untuk mendapatkan dana berupa pinjaman yang dapat anda pakai untuk berbagai jenis kebutuhan. Bank dapat dijadikan bala bantuan yang terpercaya karena segala aktivitasnya harus dipertanggungjawabkan pada Bank Indonesia (BI) atau OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Tentunya banyak sekali jenis kredit yang ditawarkan oleh bank, tetapi secara garis besar, ada dua jenis fasilitas kredit pada umumnya, kredit dengan agunan atau kredit tanpa agunan.
Definisi
Kredit Tanpa Agunan (KTA) adalah jenis kredit di mana anda tidak perlu memberikan jaminan atas pinjaman yang diberikan, mungkin saja dikarenakan anda tidak ingin, atau tidak mempunyainya. Walaupun diberikan tanpa jaminan, peminjam tetap diharuskan membayar sejumlah cicilan yang mana cicilan tersebut terdiri dari pinjaman pokok dan bunga pinjaman.
Biasanya, kualitas kredit calon debitur akan dinilai melalui data-data yang terkumpul dari lembaga keuangan lainnya dalam waktu 24 bulan terakhir. Kondisi keuangan calon debitur juga dinilai melalui selip gaji, NPWP (Nomor Polisi Wajib Pajak) atau dokumen lainnya. Kegagalan membayar cicilan akan mengakibatkan seluruh aset pengganti uang yang kita miliki disita oleh bank.
Di lain sisi, kredit dengan agunan, adalah kredit pinjaman yang diberikan oleh bank dimana calon debitur diharuskan memberikan jaminan berupa deposito, aset properti maupun kendaraan, yang mana jika peminjam gagal membayar, jaminan tersebut akan disita oleh bank. Beberapa contoh kredit dengan agunan adalah kredit multiguna, KPR (Kredit Pemilikan Rumah) atau KPM (Kredit Pemilikan Mobil/ Motor).
Perbedaan
Walaupun keduanya memiliki persamaan yaitu, peminjam diwajibkan untuk membayar angsuran yang terdiri dari pokok pinjaman serta bunga pinjaman, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara KTA dan kredit dengan agunan. Beberapa perbedaan tersebut, yaitu:
- Bunga pinjaman
Pada kredit dengan agunan, peminjam akan memberikan jaminan sehingga bunga pinjaman yang dikenakan pada kredit dengan agunan biasanya lebih kecil dibandingkan KTA. Oleh karena itu, cicilan pada KTA akan lebih tinggi dibandingkan kredit dengan agunan.
- Jumlah pinjaman
Pada kredit dengan agunan, jumlah pinjaman sangat beragam, ada yang ratusan juta hingga milyaran rupiah dan jumlah ini tergantung pada macam jaminan yang anda berikan. Biasanya pinjaman yang diberikan berkisar antara 70% - 80% dari estimasi harga jaminan. Oleh karena itu, semakin bernilai jaminan yang diberikan, semakin tinggi pinjaman yang anda dapatkan.
Sedangkan pada KTA, peminjam hanya mendapatkan pinjaman yang biasanya maksimal hanya Rp50 juta. Ini dikarenakan bank tidak mempunyai estimasi kelayakan kondisi keuangan peminjam, sehingga jumlah pinjaman tidak besar.
- Tenor pinjaman
Tenor pinjaman adalah jangka waktu yang diberikan untuk pelunasan kredit atau dikenal sebagai plafon pinjaman. Pada KTA, tenor kredit biasanya sangat singkat (1-2 tahun), ini juga berhubungan dengan jumlah pokok pinjaman yang tidak terlalu tinggi. Sedangkan pada kredit dengan agunan, tenor kredit dapat mencapai 25 tahun, semakin tinggi jumlah kredit, semakin lama tenor pinjaman.
- Proses pencairan
Bank harus melakukan appraisal (penilaian) serta evaluasi aset yang anda jadikan jaminan, dan proses ini memakan waktu. Selain itu, karena jumlah pinjaman yang lumayan besar, syarat pada pengajuan kredit dengan agunan lebih kompleks, sehingga waktu yang digunakan untuk proses pencairan cukup lama. Sebaliknya, pada KTA, pengaju akan mendapatkan pinjaman dengan cepat tanpa adanya syarat yang bertele-tele dan tanpa adanya proses appraisal dari bank.
- Tujuan pinjaman
KTA sesuai dengan peminjam yang membutuhkan dana dengan jumlah yang tidak seberapa tetapi cepat (bersifat segera). Calon debitur juga siap menerima konsekuensi bunga yang lebih tinggi. Biasanya, peminjam akan mengajukan kredit tanpa agunan ini jika mempunyai kebutuhan yang bersifat mendesak, seperti biaya perawatan rumah sakit atau biaya pendidikan.
Pada kredit multiguna, peminjam biasanya tidak membutuhkan uang tersebut untuk kebutuhan yang mendesak, mereka biasanya rela menunggu sedikit lebih lama demi jumlah pinjaman yang lebih besar.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Indonesia Pasar Kripto Terbesar Kedua di Asia Pasifik
-
Antrean Haji Semakin Panjang, Perencanaan Keuangan Sejak Belia Kian Penting
-
BRI Resmikan Regional Treasury Team Medan untuk Perkuat Layanan Keuangan di Sumatera
-
Mengenal Cropty Wallet, Dompet Kripto bagi Pemula yang Antiribet dan Hadirkan Berbagai Keunggulan
-
Penambangan Tanpa Izin Jadi Ancaman, Kopsindo Dukung Pemerintah untuk Lakukan Penertiban
-
Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore, Ini Pemicunya
-
Adrian Gunadi Telah Ditangkap, Daftar Tersangka Kasus di Sektor Keuangan yang Masih Buron
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura dan Australia
-
Begini Strategi Investasi Kripto Akhir Tahun, Jangan Hanya Andalkan Momen
-
IHSG Ditutup Menghijau ke Level 8.123 Terdorong Keperkasaan Rupiah