Pengamat Perpajakan Roni Bako mengatakan tidak mungkin jika pengusaha di Indonesia apalagi pengusaha yang masuk dalam tujuh orang terkaya di Indonesia yang beredar di media sosial belakangan ini tidak memiliki Nomer Pokok Wajib Pajak.
Pasalnya, setiap pengusaha dalam menjalankan bisnisnya harus memiliki NPWP terlebih dahulu.
"Itu sesuatu yang nggak mungkin. Karena mereka kalau mereka pakai notaris segala macam mereka kan ditanya NPWP mana. Terus mereka kan juga punya paspor atau visa yang sudah pasti harus memiliki NPWP. Jadi nggak mungkin kalau nggak punya NPWP apalagi masuk orang terkaya," kata Roni saat dihubungi suara.com di Jakarta, Selasa (13/12/2016).
Ia mengaku lebih yakin, jika para pengusaha ini memiliki NPWP namun belum membayar kewajiban pajaknya dengan baik dan benar. Hal ini dinilai lebih masuk akal dibandingkan pengusaha terkaya tidak memiliki NPWP.
"Jujur saya nggak kenal sama pengusaha-pengusaha itu. Tapi nggak masuk akal aja, nggak punya NPWP. Kalau punya NPWP tapi nggak bayar pajak itu banyak. Kalau bener nggak punya bukan salah pengusaha, tapi kantor pajak tempat pengusaba itu tinggal. Kenapa nggak mengeluarkan kartu pajak sesuai jabatan," katanya.
Ia pun menilai, munculnya tujuh nama pengusaba yang disebut-sebut tidak memiliki NPWP ini hanya sebagai bentuk persaingan antar Kantor Wilayah Pajak untuk menarik wajib pajak membayar kewajibannya.
"Ini sebenarnya lebih kepada Kanwil-kanwil pajak yang berlomba-loba untuk menjaring WP aja. Coba Pajak pusat mengecek, si pengusaha itu domisilinya dimana. Siapa tahu sudah memiliki NPWP ditempat pengusaha tinggal meski basis bisnisnya di Jakarta. Contoh, bisnis di Jakarta, tapi domisili di Jawa Tengah. Berarti NPWPnya di Jateng," ungkapnya.
Belakangan beredar nama-nama tujuh orang terkaya yang tak memiliki NPWP Versi Forbes yang beredar di Media Sosial, seperti :
1. Budi Hartono, Pemilik perusahaan Djarum dan pemegang saham BCA.
Baca Juga: Ditjen Pajak Bersiap Telusuri Harta yang Tidak Dilaporkan
2. Michael Hartono, Pemilik perusahaan Djarum dan pemegang saham BCA.
3. Low Tuck Kwong, Pendiri Bayan Resources di bidang tambang batubara.
4. Martua Sitorus, Pendiri Wilmar International di perkebunan dan pengolahan minyak sawit serta produsen gula.
5. Peter Sondakh, Pendiri PT. Rajawali Corporation di bidang bisnis minyak kelapa, ekspor kayu, dan properti.
6. Sri Prakash Lohia, Pendiri Indorama Corporation di bidang Petrokimia dan Tekstil.
7. Kiki Barki, Pengusaha tambang batubara
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Periode Pertama November!
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!