Teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) akan digunakan dalam rekonstruksi permanen sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi di Provinsi Nanggroe Aceh Daroessalam (NAD) pada awal Desember 2016.
Sebelumnya paska bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Aceh 2004 silam, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atau Kementerian PU pada waktu itu juga menggunakan teknologi RISHA dalam rekonstruksi bangunan rusak dan terbukti saat ini bangunan tersebut masih dalam kondisi baik.
"Akan disepakati tipikal desain untuk bangunan permanen bangunan sekolah yang direkonstruksi ini adalah precast concrete mengacu pada standar desain yang disebut oleh Balitbang adalah RISHA, ini sudah teruji di Pidie," tutur Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga yang bertindak sebagai ketua Satuan Tugas (Satgas) Infrastruktur untuk penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi akibat gempa di Pidie Jaya (19/12/2016).
Sebelumnya Danis mengungkapkan bahwa untuk pembangunan sekolah secara permanen ini akan ditargetkan dapat dilaksanakan pada Februari sampai Desember 2017, setelah sebelumnya dipasang bangunan sementara untuk para siswa belajar.
Pembangunannya sendiri akan dilakukan oleh beberapa BUMN Karya untuk konstruksi maupun konsultan pengawasnya. BUMN yang terlibat diantaranya adalah Waskita Karya, Hutama Karya, Adhi Karya, Nindya Karya, Bina Karya, Wijaya Karya, Brantras Abripraya, PP, Waskita, Yodya Karya dan Virama Karya, yang akan dibagi menjadi tiga zona pekerjaan berdasarkan wilayah kerja.
BUMN tersebut, setelah menyepakati desain dan standarisasi bangunan akan langsung melakukan pabrikasi pra cetak untuk selanjutnya melakukan pemasangan. "Jenis pekerjaannya lebih banyak pabrikasi karena ini untuk menjamin standarisasi, kualitas dan kecepatan," tambah Danis.
Sementara itu Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Arief Sabarudin mengatakan bahwa pada saat terjadi gempa, pihaknya melakukan pengecekan terhadap bangunan-bangunan yang menggunakan teknologi RISHA di Aceh dan hasilnya bangunan tersebut masih dalam kondisi yang baik.
"Alhamdulillah, yang dibangun 2004 lalu kondisinya masih bagus tidak terganggu oleh gempa, kita juga ada sekolah yang memang dibagun dengan teknologi itu, bahkan kita kaget sebenarnya banyak rumah sementara yang dulu kita bangun sampai sekarang masih dalam kondisi bagus," tambah Arief.
Untuk bangunan kelas sementara pihaknya dan BUMN sepakat untuk membuat ruangan kelas dengan sistem modular dengan metode knock down. Menggunakan baja ringan dan dilakukan dengan prinsip knock down sehingga apabila tidak digunakan lagi masih dapat dimanfaatkan oleh BNPB nantinya.
Baca Juga: Kementerian PUPR Percepat Rekonstruksi Sekolah di Aceh
Ditargetkan kelas-kelas sementara ini sudah dapat terbangun di akhir Januari. "Sambil teman-teman BUMN siapkan komponen, land clearing dan segala macamnya sudah bisa dilakukan secara paralel. Sehingga kita harapkan pembangunan kelas sementara dapat dilakukan bisa 1-2 minggu paling lama 1 bulan tergantung jumlah kelas," kata Arief.
Berdasarkan data BNPB per 19 Desember 2016 telah teridentifikasi sebanyak 159 sekolah mengalami kerusakan ringan dan berat. Saat ini BNPB telah membersihkan 13 sekolah, 8 diantaranya sudah bersih 100 persen. Sambil menunggu pendataan dan audit teknis di lokasi lain, rekonstruksi akan fokus di 13 sekolah tersebut.
Air Bersih
Kemarin (19/12/2016), Kementerian PUPR juga melakukan pemasangan hidran umum (HU) di 3 titik di Kecamatan Bandar Baru yakni di Desa Lancang, Desa Blang Baroe tepatnya di Menasah/Pesantren Blang Tunong dan Dayah Bustanul Mu'arif masing-masinga 1 HU.
Disamping itu dilakukan suplai air minum di 5 titik melalui pembagian 170 jerigen yakni Posko Beringen 30 jerigen, Posko Buangan 30 jerigen, Posko Menasah Balek 50 jerigen, Posko Dayah Kleng 20 jerigen, dan Posko Gabungan Polri 40 jerigen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak