Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa proyek pembangunan infrastruktur pemerintah yang secara ekonomi dan bisnis menguntungkan akan ditawarkan kepada swasta. Pemerintah juga akan memberikan keleluasan yang seluas-luasnya kepada swasta untuk ikut membangun infrastruktur.
Menteri Basuki menyampaikan dalam pembangunan infrastruktur diutamakan adalah swasta dulu, kemudian melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) karena ada kewajiban pemerintah yang mendukung itu. Selanjutnya, baru penugasan kepada BUMN dan terakhir kalau memang sudah tidak ada yang berminat, dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-red) yang akan masuk.
“Yang memiliki prospek yang paling bagus secara ekonomi dan bisnis yang diberikan kepada swasta,” tutur Menteri Basuki saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Infrastruktur 2016, di Jakarta, Kamis (22/12/2016).
Dalam Seminar yang bertema “Penjaminan PT PII Untuk Akselerasi dan Suksesnya Proyek Infrasruktur KPBU”, Menteri Basuki juga mengingatkan agar tidak hanya pembangunan jalan tol yang dikerjasamakan melalui skema KPBU.
“Banyak sekali yang perlu dikerjasamakan dengan swasta di bidang PUPR, tidak hanya jalan tol, tetapi juga bidang sumber daya air,” katanya.
Ia menambahkan, aset-aset bendungan juga bisa dimanfaatkan untuk dipasang turbin atau generator agar menghasilkan tenaga listrik. “Infrastruktur itu ada lima, yaitu transportasi, komunikasi, sumber daya air, perumahan dan energi,” ujar Menteri Basuki.
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani yang juga hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa banyak sekali stakeholder yang harus diedukasi agar memiliki pemahaman soal KBPU. Sehingga terjadi perubahan mindset atau cara melihat, bagaimana sebuah proyek infrastruktur harus dibiayai dan dijaga bersama menggunakan seluruh sumber daya yang ada di masyarakat.
Dalam acara tersebut turut hadir Menteri Komunikasi dan Informatika Rudi Rudiantara, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna dan Direktur Utama PT PII Sinthya Roesly.
Baca Juga: Laki-laki dan Perempuan Harus Punya Akses Sama Terhadap Ekonomi
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
-
Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
-
Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
-
Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen