Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi meminta kepada Pemerintah untuk serius untuk menangani isu sentimen Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) yang tengah kencang berhembus saat ini. Pasalnya, isu SARA tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu iklim investasi di Indonesia.
Selain itu,menurut Sofjan, maraknya isu SARA ini dijadikan salah satu alasan bagi wajib pajak gagal merealisasikan minat untuk merepatriasikan dananya dalam program tax amnesty.
Padahal, lanjut Sofjan, para pengusaha sangat optimistis saat pemerintah menyelenggarakan program tax amnesty. Banyak di antaranya bahkan berminat untuk berpartisipasi. Namun, lantaran adanya aksi besar-besaran pada November dan Desember 2016 lalu yang berkaitan dengan isu SARA dan radikalisme, membuat pengusaha berpikir ulang. Ada hal lain selain stabilitas politik yang menjadi kekhawatiran mereka dalam menaruh dananya di Indonesia.
"Tentu pengusaha memperbincangkan apa yang terjadi. Jadi ada kekhawatiran. Hal ini membuat dana repatriasi menjadi tertahan, dampaknya ke kondisi perekonomian Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah harus mengatasi isu SARA ini agar tidak berlarut-larut,” katanya dalam diskusi SARA, Radikalisme dan Prospektif Perekonomian Nasional 2017 di Graha CIMB Niaga, Jakarta Selatan, Selasa (23/1/2017).
Selain itu, lanjut Sofjan, maraknya isu SARA ini membuat investasi dari Cina mengalami perlambatan. Pasalnya, menimbulkan kekhawatiran bagi negeri tirai bambu untuk berinvestasi di Indonesia. Menurutnya, Cina lebih memilih menunggu dan melihat kondisi investasi di Indonesia, bahkan ada yang lebih memilih untuk mengurunkan niatnya berinvestasi di Indonesia.
"Ada masalah politik dan sekarang ada aksi 411 atas semua yang terjadi apa yang salah apakah ini begitu, kemudian ada pilkada, ada kekhawatiran itu. Sehingga ada investor punya uang disimpan di perbankan belum ke sektor rill,"katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gaikindo Buka Peluang Uji Coba Bobibos, Solar Nabati Baru
-
Emas Antam Makin Mahal di Akhir Pekan Ini, Capai Hampir Rp 2,3 Juta per Gram
-
Emiten PPRE Raih Kontrak Baru Garap Proyek Anak Usaha ANTM di Halmahera Timur
-
Bhinneka Life Telah Tunaikan Klaim Asuransi Rp 308 Miliar Hingga Semester I-2025
-
IHSG Melesat ke Level Tertinggi Selama Perdagangan Sepekan Ini
-
Gaikindo: Mesin Kendaraan Produk Tahun 2000 Kompatibel dengan E10
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025