Suara.com - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), ketika Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan dua harinya.
he Fed dijadwalkan akan merilis keputusan kebijakan terbaru setelah berakhirnya pertemuan dua hari pada Rabu sore waktu setempat. Para analis secara luas percaya bahwa Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan ini, tetapi masih akan diawasi secara ketat untuk petunjuk lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga berikutnya.
Pada pertemuan Desember, bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, satu-satunya pada 2016, dan mengindikasikan laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat pada 2017.
Dolar AS juga di bawah tekanan karena komentar Presiden AS Donald Trump. Menurut Reuters, dalam pertemuan dengan kepala eksekutif dari beberapa pembuat obat terkemuka pada Selasa, Trump mengatakan perusahaan obat telah melakukan alih daya produksi karena devaluasi mata uang dengan negara-negara lain.
Pernyataan-pernyataan itu meningkatkan ekspektasi bahwa pemerintahan AS yang baru akan membuat langkah-langkah untuk melemahkan greenback.
Di sisi ekonomi, Indeks Keyakinan Konsumen Conference Board datang di 111,8, turun dari 113,3 pada Desember dan gagal memenuhi harapan pasar sebesar 122,2.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, merosot 0,88 persen menjadi 99,548 pada akhir perdagangan Selasa.
Pada akhir perdagangan New York, euro melonjak menjadi 1,0801 dolar dari 1,0693 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2580 dolar dari 1,2482 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7584 dolar dari 0,7552 dolar.
Dolar AS dibeli 112,76 yen Jepang, lebih rendah dari 113,69 yen pada sesi sebelumnya. Dolar melemah menjadi 0,9888 franc Swiss dari 0,9953 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,3025 dolar Kanada dari 1,3116 dolar Kanada.(Antara/Xinhua)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulumbu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan
-
Setelah Tak Naik, Pekerja-Pengusaha Ingin Menkeu Purbaya Moratorium Cukai Rokok 3 Tahun