Menteri Ketenagakerjaan M.Hanif Dhakiri membuka Rapat Koordinasi Nasional Ketenagakerjaan tahun 2017 pada Rabu (2/2/2017). Rakor tahun ini mengangkat tema “Pembangunan Ketenagakerjaan untuk Meningkatkan Ekonomi Melalui Sinergitas Antara Pusat dan Daerah”.
Dalam arahannya, Menteri Hanif menginstruksikan seluruh jajaran dan dinas agar program kerja ketenagakerjaan 2017 berorientasi pada hasil. “Presiden berpesan dalam menyelenggarakan program dan kerja harus berorientasi hasil bukan hanya penyerapan anggaran,”ujar Menaker.
Menurut Menaker, orientasi hasil menjadi penting untuk memastikan program kerja dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat juga memberikan dampak positif ke pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. Dengan orientasi hasil, capaian tentu akan lebih optimal.
“Untuk ini kita terus bersinergi antara pusat dan daerah agar seluruh program kerja memiliki nilai manfaat yang baik, optimal bagi seluruh stakeholders ketenagakerjaan,”katanya.
Sinergi antara pusat dan daerah juga diperlukan untuk memastikan kualitas pasar kerja dan membantu menyiapkan instrument agar angkatan kerja bisa memasuki pasar kerja. Saat ini pemerintah tengah menggalakkan pelatihan kerja untuk menjawab permasalahan ketenagakerjaan dengan profil angkatan kerja didominasi lulusan SD/SMP sebanyak 60%.
“Mereka harus jadi prioritas kita. Daerah saya minta untuk memetakan mana saja daerah kantong lulusan SD/SMP dan lakukan intervensi untuk dorong peningkatan kapasitas dan akses ke pasar kerja.”kata Menteri Hanif.
Turut hadir dalam Rakornas, Kepala Dinas Provinsi bidang Ketenagakerjaan, Kepala UPT-Pusat Lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan, instansi terkait dan pejabat Kemnaker.
Berita Terkait
-
Dokter Asing Praktik di Indonesia Dipastikan Ilegal, Mengapa?
-
Rini Soemarno Klaim 118 BUMN Ciptakan 1 Juta Lapangan Kerja
-
Isu Masuknya Jutaan Pekerja Cina ke Indonesia Tidak Masuk Akal
-
Menaker: Pemerintah Upayakan 113 Juta Pekerja Terampil
-
Jokowi Minta Program Kementerian Bisa Membuka Lapangan Kerja
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap