Untuk meningkatkan kualitas pelayanan khususnya terhadap para pelaku di dunia penerbangan serta dalam upaya pemenuhan rekomendasi badan penerbangan dunia International Civil Aviation Organization atau ICAO dan Federal Aviation Administration (FAA), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah menyelesaikan pembangunan Gedung Operasional Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU).
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Senin (6/2/2017) pagi meresmikan langsung gedung operasional yang berada wilayah perkantoran Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Dalam sambutannya, Menhub Budi mengatakan DKUPPU adalah garda terdepan dalam mewujudkan keselamatan penerbangan oleh karenanya DKUPPU diminta untuk melakukan pengawasan secara intensif dan random. "Dari segi keselamatan DKUPPU yg terdepan di perhubungan udara lakukanlah secara intensif dan random," kata Menhub.
Menhub Budi menjelaskan, perkembangan dunia penerbangan tanah air yang begitu pesat menjadikan tanggung jawab keselamatan, keamanan, dan pelayanan penerbangan yang merupakan tanggung jawab Kemenhub menjadi semakin tinggi. Menhub menegaskan pihaknya tidak akan mengancam pihak-pihak terkait dalam upaya penegakan aturan keselamatan penerbangan. Menhub berharap ada kerjasama yang baik antara regulator (Kemenhub) dengan operator penerbangan.
“Para operator bandara dan airline kita bekerjasama, saya berjanji tidak ada ancam-mengancam, tetapi berikanlah kontribusi maksimal untuk keselamatan, saya yakin kerjasama yang rendah hati itu lebih membuahkan hasil daripada saling mengancam, tidak jamannya lagi ancam mengancam tapi kesadaran sendiri kita berikan layanan kepada masyarakat,” tegasnya.
Menhub meminta agar sekat-sekat birokrasi untuk ditinggalkan dan bersama-sama memberikan kontribusi untuk kebaikan dunia penerbangan ke depannya, “sekat-sekat birokrasi tolong ditinggalkan dan marilah kita bersama-sama, saya minta kepada swasta-swasta maupun BUMN memberikan kontribusi untuk kebaikan-kebaikan ini,” pinta Menhub.
Usai menggunting pita sebagai tanda diresmikannya gedung operasional ini, Menhub Budi sempat mengajak Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang turut hadir saat itu untuk mengecek ruangan pengurusan administrasi.
"Coba Bu Susi bawa dokumen dan saya yang langsung urus," kata Menhub.
Baca Juga: Budi Karya Pastikan Proyek Strategis di Kalteng Tak Mangkrak
Menteri Susi menanggapi serius permintaan Menhub dengan keluhan terkait lamanya proses pengurusan izin.
Ungkapan ini lansung ditindaklanjuti Menhub dengan meminta kepada Dirjen Perhubungan Udara untuk mewujudkan permintaan publik ini.
"Tuh Pak Dirjen, suara Bu Susi itu suara konsumen, jadi harus diberikan pelayanan yang baik," jelasnya.
Sementara itu, dalam laporannya Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo mengatakan Gedung Operasional DKUPPU dibangun di atas lahan 4000 m² dengan luas bangunan 9500 m². Selain untuk meningkatkan kinerja pegawai DKUPPU, Suprasetyo mengatakan pembangunan ini dilakukan untuk pemenuhan rekomendasi atas temuan tim audit ICAO dan FAA terhadap sarana dan prasarana DKUPPU yang ada sebelumnya.
“Temuannya antara lain penyimpanan dokumen sertifikasi pesawat udara, personil operasi dan teknik penerbangan tidak memenuhi standar keamanan dengan sistem penyimpanan yang tahan api dan kedap air, ruang pegawai yang sesak, tidak memiliki ruang ujian bagi pemohon lisensi penerbangan, tidak tersedia class room bagi pegawai, ruang rapat yg terbatas dan ruang public service tidak tersedia,” ungkapnya.
Suprasetyo berharap dengan pengoperasian gedung ini dapat meningkatkan kinerja pegawai di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara untuk lebih memberikan pelayanan dan keselamatan bagi pegawai sektor penerbangan. Selain Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti turut hadir dalam peresmian tersebut Walikota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah, Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo, Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Muzaffar Ismail, dan sejumlah stakeholder penerbangan lainnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina