Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan, Djan Faridz mengklaim investor asing kecewa atas hasil Pilgub DKI Jakarta putaran pertama, karena pasangan Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat tidak menang satu putaran.
Padahal, kata dia, salama masa kampanye dan sebelum pencoblosan Pilgub DKI Jakarta pada tanggal 15 Februari 2017,.
"Menurut gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, dana asing yang masuk ke Indonesia melalui pasar uang dan pasar modal sebesar Rp26 triliun sampai pertengan Februari 2017," kata Djan di DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2017).
Angka capital inflow sebesar Rp26 triliun belum genap dua bulan di tahun 2017 menunjukkan tingginya kepercayaan investor asing kepada Indonesia, khususnya Jakarta. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding angka rata-rata investasi asing pada tahun 2016 yang rata-rata sebesar Rp10 Triliun per bulan.
"Sayangnya angka Capital Inflow yang tinggi sampai pertengahan Februari 2017 itu tidak berlanjut Pasca pencoblosan pemilihan Gubernur DKI Jakarta tanggal 15 Februari 2017," ujar Djan.
Kata Djan, berdasarkan data BEI setelah pencoblosan tanggal 15 Februari 2017, di pasar modal dan pasar uang sampai akhir bulan Februari ini dana yang keluar dari Indonesia (Capital Out Flow) sekitar Rp2 Triliun.
"Sehari setelah pencoblosan tercatat Rp375 miliar dana asing yang keluar dari Indonesia. Dua hari setelah pencoblosan mencatat rekor tertinggi dana asing yang keluar dalam sehari sebesar Rp727,70 miliar," ucap Djan.
Sudah pencoblosan tanggal 15 Februari rata-rata dan asing yang keluar dari Indonesia per hari sekitar Rp200 miliar. Total dana asing yang keluar sejak pencoblosan pilgub DKI sampai dengan tanggal 28 Februari sebesar Rp1,97 Triliun.
Baca Juga: Ahok Minta Dinas Tindak Tempat Kursus Bahasa Tak Berizin
"Tingginya Capital Out Flow dalam waktu dua pekan pėasca pencoblosan putaran pertama pilgub DKI menandakan kekecewaan investor terhadap hasil pilgub DKI Jakarta putaran pertama," tutur Djan.
"Sejumlah analis di pasar modal menyatakan investor kecewa karena sangat berharap pasangan Basuki Djarot menang satu putaran," Djan menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu