Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop di kantornya pada hari Senin (6/3/2017).
Dalam pertemuan tersebut, Luhut mengakui bahwa divestasi saham PT Freeport Indonesia juga dibicarakan dalam pertemuan tersebut. Luhut mengatakan bahwa ia hanya menyampaikan harapan masyarakat Indonesia yang ingin melihat penyelesaian yang adil terkait masalah ini.
"Saya katakan kepada beliau bahwa sejauh ini penyelesaian business to business adalah penyelesaian yang terbaik menurut kami. Setelah hampir 50 tahun, menurut saya kita harus mempertimbangkan apa yang menjadi harapan masyarakat Indonesia," ujarnya.
Saat ditanya apakah pemerintah bisa memiliki 51 persen saham perusahaan tersebut, ia mengatakan bisa saja. "Harus diketahui, Indonesia saat ini transparan, tidak ada lagi negosiasi tertutup. Tidak ada yang mau ribut. Kalau ribut tidak ada yang untung. Kita mau menyelesaikan secara baik-baik," katanya.
Menjawab pertanyaan tentang opsi pengelolanya, ia mengatakan BUMN masih menjadi opsi utama. "Kami tetap ingin BUMN. Kalau BUMN ada partner lain silakan saja, tidak ada masalah, karena angkanya besar juga," jawabnya.
Temasek Ingin Berinvestasi di Batam, Bintan dan Karimun
Sebelumnya Menter Luhut menerima kunjungan CEO Temasek Holding (BUMN Singapura). Ms. Ho Ching. Menko Luhut mengatakan bahwa sebagai salah satu investor terbesar di Indonesia, Ms. Ho menanyakan mengenai perkembangan politik, keamanan dan ekonomi Indonesia karena Singapura berniat meningkatkan investasinya di Indonesia.
"Tadi beliau menanyakan bidang apa yang menjadi fokus pembangunan Indonesia dimana BUMN Singapura dapat berinvestasi. Saya katakan infrastrutur banyak, dari mulai pemurnian air, jalan, listrik, pelabuhan laut, bandar dan juga pertanian," jelasnya.
Baca Juga: Ketemu Menlu Australia, Luhut Bahas Pencemaran Laut Timor
Menurutnya Ms. Ho mengungkapkan ketertarikan Singapura untuk berinvestasi di Batam, Bintan, dan wilayah Karimun yang dekat dengan Singapura.
"Saya tawarkan juga kerja sama di Pulau Telok dan Nipa. Dia melihat Temasek ada peluang ke sana," ucapnya.
Ia menawarkan proyek tanki penyimpanan serta pelabuhan dalam. "Di daerah itu kan kedalaman lautnya dalam. Jadi bisa saja jadi pelabuhan yang dalam. Kami juga bicara soal limpahan dari Singapura. Kalau ada kapal yang tidak bisa diakomodasikan Singapura, ya bisa ke situ," ujar Menko Luhut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises