Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk memperoleh laba bersih sebesar Rp305,43 miliar atau naik 165,51 persen sepanjang 2016, dibanding perolehan laba di 2015 yang sebesar Rp115,03 miliar.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara di Jakarta, Senin (13/3/2017), mengatakan perolehan laba ditopang oleh bertumbuhnya pembiayaan hingga 40,2 persen menjadi Rp10,21 triliun pada 2016 dibandingkan 2015 yang sebesar Rp7,28 triliun.
"Pertumbuhan pembiayaan ini terjadi pada seluruh segmen bisnis," ujar dia.
Meskipun pembiayaan melejit, Pandji mengklaim kualitasnya terjaga. Salah satu indikatornya rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) turun menjadi 1,15 persen pada 2016 dari 1,86 persen di 2015.
"Pencapaian ini sejalan dengan prinsip kehati-hatian yang diterapkan perseroan sambil terus meningkatkan portofolio pembiayaan," ujar dia.
Pada 2017, selain meningkatkan pembiayaan konsumer, CIMB Niaga Syariah juga ingin mendorong pembiayaan segmen bisnis yang terdiri dari pembiayaan korporasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta pembiayaan komersial. Pandji menargetkan bisnis perbankan syariah CIMB Niaga dapat mencapai pangsa 10 persen terhadap total kredit PT CIMB Niaga Tbk.
Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) CIMB Niaga Syariah pada 2016 juga naik 40,2 persen menjadi Rp10,63 triliun dibanding 2015 yang sebesar Rp7,58 triliun.
Pandji mengatakan tumbuhnya DPK tidak terlepas karena status sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPS BPIH) untuk Haji Reguler dan Haji Khusus. CIMB Niaga Syariah memiliki produk tabungan haji, yang terdiri dari Tabungan Rencana Haji dan Tabungan Pahala Haji, serta Tabungan iB Mapan Wakaf.
Baca Juga: BCA Bergabung di Proyek Kredit Sindikasi PLN Rp12 Triliun
Dengan pembiayaan dan DPK tersebut, aset CIMB Niaga Syariah naik 40,34 persen menjadi Rp12,78 triliun sepanjang 2016, dibandingkan periode sama 2015 yang sebesar Rp9,11 triliun.
Dengan pertumbuhan aset tersebut, kontribusi aset CIMB Niaga Syariah terhadap total bank umum konvensional yang memiliki unit usaha syariah (UUS) mencapai 5,45 persen, naik dibanding 2015 yang sebesar 3,90 persen. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Promo Lengkap HUT BRI ke-130, Ada Diskon KPR, Kopi, Restoran Hingga Tiket Pesawat!
-
Harga Minyak Dunia Turun, di Tengah Menguatnya Perdamaian Rusia-Ukraina
-
Banjir Sumatera Luluh Lantahkan 70.000 Ha Sawah, Kapan Perbaikan Dimulai?
-
OJK Luncurkan 'Buku Khutbah' Baru, Rahasia Keuangan Syariah Terungkap!
-
AMTI Khawatir Konsumen Beralih ke Rokok Murah Gegara Kebijakan Ini
-
Emas Antam Tak Bergerak Hari Ini, Intip Deretan Harganya
-
ASDP Tambah Kapal di 2 Lintasan Tersibuk pada Masa Nataru
-
Asosiasi Ini Soroti Peran Akuntan dalam Pelaporan Keberlanjutan dan Transparansi ESG
-
Rupiah Terus Tertekan, Dolar AS Makin Kuat Sentuh Level Rp16.678