PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) hingga saat ini terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik nasional terutama di wilayah Indonesia Timur. Pasalnya, listrik memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia.
Salah satu upaya yang tengah dilakukan oleh PLN untuk memasok listrik di Indonesia Timur atau daerah-daerah terpencil adalah dengan menggunakan sistem pembangkit listrik mobile atau Mobile Power Plant. Sistem penbangkit ini dinilai lebih efisien.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, PLN telah menandatangani kontrak paket-paket tersebut antara lain Paket 3 (Merauke, Biak, Tanjung Selor, Seram dan Langgur) total 90 MW, MPP Paket 4 (Maumere, Bima, dan Sumbawa) total 140 megawatt. MPP Paket 5 (Bau-Bau, Ambon dan Jayapura) total 100 Megawatt PLTG/MG Riau Peaker 200 Megawatt, PLTMG Kupang Peaker 40 megawatt.
"Penggunaan MPP dengan bahan bakar dual fuel ini sangat diperlukan karena manfaatnya sangat Iuas. Salah satunya, selain menjawab kebutuhan listrik, kita dapat mengurangi penggunaan pembangkit dengan bahan bakar minyak,” ujar Sofyan di Kantor Pusat PLN, di Jakarta Selatan, Jumat (17/3/2017).
Sofyan mengatakan, rencananya pada 2019, 90 persen pulau terluar berpenghuni sudah dialiri listrik PLN. Kemudian 694 desa dan 137 kecamatan di pulau terluar, pulau terpencil dan perbatasan juga sudah berlistrik pada 2019.
"Dengan adanya pembangunan jalur transmisi lni, maka PLN dapat menyalurkan daya listrik sebesar 8.820 Megawatt kepada masyarakat. Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia," ujar Sofyan.
MPP ini menggunakan pembangkit dari General Electric dengan skema Engineering Procurement Construction dimana seluruh pembangkit ini diperkirakan akan masuk tahap Commercial Operation Date pada Januari 2017.
Sebagian pembangkit MPP 500 Megawatt saat ini telah beroperasi dan sudah mendukung pasokan listrik di beberapa daerah mengingat tingginya permintaan tambahan pasokan listrik yang harus segera dipenuhi oleh PLN.
Baca Juga: PLN Teken 16 Proyek Listrik Senilai Rp21 Triliun
PLTG Mobile ini merupakan pembangkit listrik berbahan bakar gas alam yang efisien dan ramah lingkungan karena bahan bakarnya yang bersifat clean energy.
Sifat MPP ini mempunyai keunggulan yaitu dapat dipindah karena jenisnya mobile ke wilayah lain di Indonesia yang membutuhkan pasokan listrik sesuai dengan kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!