Suara.com - Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat akan meluncurkan program pemerataan. Hal tersebut dilakukan untuk menekan angka ketimpangan yang masih terjadi di Indonesia.
"Yang jadi persoalan kita adalah masalah kesenjangan. Gini rasio kita yang pada posisi sebelumnya 0,41 tetapi Alhamdulillah 2016 kemarin sudah turun jadi 0,397. Ini patut disyukuri, tapi angka itu sudah lampu kuning menuju lampu merah tingkat kesenjangan kita," kata Jokowi di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Senin (27/3/2017).
Indeks Gini Rasio Indonesia memang lebih baik jika dibandingkan negara lainnya seperti Cina, Malaysia dan Filipina.
Tetapi, lanjut Jokowi, pemerintah tetap akan fokus pada kebijakan pemerataan ekonomi. Diharapkan, kebijakan ini nantinya dapat mengurangi gap ketimpangan pada berbagai daerah di Indonesia.
Ia menjelaskan, nantinya kebijakan pemerataan ini akan berisi beberapa hal, salah satunya adalah yang berkaitan dengan redistribusi aset dan reforma agraria. Jokowi pun meminta agar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk berkontribusi dalam menyukseskan program ini.
"Ini masih dalam pematangan, akan keluar kebijakan pemerataan ekonomi yang berkeadilan sebentar lagi. Dalam rangka menjawab apa yang disampaikan Ketum HIPMI (tentang pemerataan). Tapi belum dikeluarkan. Masih dimatangkan," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik terjadi penurunan tingkat ketimpangan atau gini ratio dari 0,397 pada Maret 2016 menjadi 0,394 pada September 2016. Tren penurunan ini pun akan terus dipertahankan oleh pemerintah dengan berbagai kebijakan yang akan dikeluarkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
Bahlil Salurkan Listrik dan Resmikan PLTMH di 3 Wilayah
-
Telin, SDEC, dan ITCO Niaga Perkuat Kolaborasi Regional untuk Pengembangan Sistem Kabel Laut ICE II
-
CEK FAKTA: Jokowi Buat Natuna Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat China
-
Emiten Keluarga Kalla Grup BUKK Raup Laba Bersih Rp 619,42 Miliar di Kuartal III-2025
-
Menkeu Purbaya Yakin IHSG 9.000 Akhir 2025, 10 Tahun Lagi 32.000
-
BP Taskin Apresiasi Program CSR Harita Nickel di Pulau Obi: Dukung Kemandirian Ekonomi
-
Utang RI Tembus Rp 9.138 Triliun, Menkeu Purbaya Minta Jangan Panik
-
Permata Bank Catat Laba Rp 158,9 Triliun, Ini Faktornya
-
BBM di Jawa Timur Dikeluhkan Warga, Komisi XII DPR Siap Cek SPBU yang Mendistribusikan!