Presiden Joko Widodo telah mencanangkan Kawasan Bahari Terpadu Mandeh sebagai tujuan wisata pantai di Sumatera Barat. Dalam pengembangannya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bertugas untuk segera menyelesaikan jalan akses menuju kawasan wisata Mandeh.
Kawasan Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat yang terkenal akan wisata bahari pantai dan terumbu karangnya terus ditingkatkan aksesibilitasnya. Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga pada tahun ini mengalokasikan dana Rp100 miliar untuk penanganan jalan sepanjang 10 Km menuju kawasan wisata yang kerap dibandingkan dengan Raja Ampat di Papua Barat tersebut.
"Tantangannya adalah bagaimana kita mengembangkan kawasan wisata Mandeh, melalui optimasi infrastruktur yang sudah ada. Sebagian sudah dilakukan oleh pemerintah kota maupun kabupaten," ucap Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto dalam keterangan resmi, Rabu (29/3/2017).
Arie yang dalam peninjauan tersebut didampingi oleh Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah III Padang Syaiful Anwar, menegaskan pihaknya akan secepat mungkin menyelesaikan penanganan jalan akses Mandeh. Daerah wisata yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus tersebut, penanganan jalan aksesnya diminta oleh Presiden Joko Widodo tuntas dalam dua tahun.
Pada tahun ini, jalan akses sepanjang 7 Km dari arah Kabupaten Pesisir Selatan, sepanjang 6 Km diantaranya akan ditangani. Sedangkan dari arah Kota Padang, jalan akses sepanjang 43 Km akan ditangani sepanjang 4 Km. Untuk penanganan jalan akses baik dari arah Pesisir Selatan maupun Padang secara keseluruhan, dibutuhkan dana Rp385 miliar dan nantinya seluruh jalan tersebut akan memiliki lebar jalan 6 meter.
"Dengan penanganan jalan ini, bus-bus wisata berukuran sedang atau 3/4 sudah bisa masuk dan melintas," terang Arie.
Arie mengakui, dalam pengerjaan jalan akses Mandeh salah satu tantangannya adalah pembebasan lahan baik dari arah Kota Padang maupun Kabupaten Pesisir Selatan. Pembebasan lahan di Sumbar ini sebagian besar juga merupakan tanah adat, sehingga penyelesaiannya membutuhkan pendekatan yang khusus. Menghadapi tantangan tersebut, BPJN Wilayah III dalam pelaksanaannya akan memakai rute yang sudah ada (eksisting).
"Kita optimalkan yang sudah ada, jadi tidak mubazir, ini tantangan yang harus kita jawab," sebut Dirjen Bina Marga.
Dengan menggunakan rute eksisting, persoalan yang dihadapi adalah pada desain penanganan yang akan dilaksanakan. Jaringan jalan akan ditangani dengan perbaikan teknik-teknik geometrik berdasarkan standar Ditjen Bina Marga, seperti jalur pendakian (climbing lane), sehingga tidak membutuhkan relokasi yang dapat memakan waktu lagi.
Baca Juga: Kementerian PUPR Buka Pintu untuk Swasta di Infrastruktur
Sebagian jalan-jalan akses Mandeh tersebut memiliki geometrik jalan yang curam. Bila pada umumnya, jalan nasional memiliki standar geometrik jalan sebesar 10 persen, untuk jalan akses Mandeh maksimal 15 persen.
" Untuk jalur wisata hal tersebut tidak masalah, justru makin menarik. Ada tanjakan dan turunannya," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group
-
Syarat Impor iPhone 17 Dibongkar Mendag, Apple Harus Lakukan Ini Dulu
-
Setelah Sawit, BPDP Sasar Hilirisasi Kelapa dan Kakao
-
5 Fakta Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 M, Momen Ditinggal ke Toilet Jadi Kunci
-
Kasus Bank Century: Dulu Seret Nama Sri Mulyani, Bagaimana Nasib Uang Nasabah?