Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerima kunjungan Menteri Sumber Daya Air (SDA) Cina Chen Lei didampingi Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng beserta rombongan di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (6/4/2017). Kunjungan tersebut merupakan kunjungan balasan, dimana pada akhir bulan lalu Menteri Basuki melakukan kunjungan kerja ke China untuk membahas isu pembangunan bidang sumber daya air.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir, Sekretaris Jenderal PUPR Anita Firmanti, Direktur Jenderal SDA Imam Santoso, Kepala Badan Litbang Danis H Sumadilaga, Staf Khusus Menteri PUPR Bidang SDA Firdaus Ali, dan seluruh pejabat tinggi pratama di lingkungan Ditjen SDA.
Menteri Basuki menjelaskan kunjungan Menteri SDA Cina adalah kunjungan persahabatan antar-menteri untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan China serta bertukar ilmu mengenai pembangunan dan pengalaman dalam pengelolaan sumber daya air.
“Pengelolaan SDA di China hampir sama dengan Indonesia, namun mereka sudah memiliki tujuh pengelolaan seperti Perum Jasa Tirta (PJT) di sini, kita baru dua yakni PJT 1 Brantas dan PJT 2 Jatiluhur,” kata Basuki.
Pada pertemuan tersebut dibahas kebijakan pengelolaan dan perbaikan SDA, manajemen integrasi SDA, konservasi dan perlindungan air, perubahan iklim dan juga pembangunan waduk.
Dalam pertemuan, Menteri Basuki menawarkan kerjasama pembangunan empat waduk senilai Rp 4,5 triliun yang juga memiliki potensi pembangkit listrik cukup besar. Keempat bendungan tersebut yaitu, Waduk Pelosika di Sulawesi Tenggara, Waduk Rokan Kiri (Lompatan Harimau) di Riau, Waduk Jenelata di Sulawesi Selatan, dan Waduk Riam Kiwa di Kalimantan Selatan.
Waduk Pelosika ditargetkan akan menyediakan air untuk mengairi daerah irigasi mencapai 16.358 hektare serta menyediakan air baku hingga 0,2 m3 per detik. Waduk di Sulawesi Tenggara tersebut juga memiliki potensi pembangkit tenaga listrik mencapai 21 megawatt (MW).
Sedangkan Waduk Rokan Kiri atau biasa disebut Waduk Lompatan Harimau akan bermanfaat untuk mengaliri daerah irigasi seluas 4.000 hektar, menjadi sumber air baku, pengendali banjir dan pembangkit listrik dengan kapasitas mencapai 74,40 MW.
Baca Juga: Penanganan Lumpur Sidoarjo Tetap Jadi Prioritas Kementerian PUPR
Kemudian Waduk Jenelata di Sulawesi Selatan memiliki daya tampung mencapai 223 juta m3 dan bisa menjadi sumber pembangkit listrik untuk daerah Gowa dan Kota Makassar. Selain itu, diharapkan bisa menjadi air irigasi untuk mengaliri sawah seluas 24.400 hektar dan mereduksi banjir di kawasan Gowa.
Waduk Riam Kiwa dengan daya tampung 127 juta m3 diharapkan bisa mengairi jaringan irigasi baru hingga 5000 hektar lahan, air baku mencapai 0,1 m3/detik, dan juga menjadi pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 2,7 MW.
Sementara itu, Menteri Chen Lei mengatakan saat ini hubungan Indonesia dan Cina berjalan dengan sangat baik dan akan mempertimbangkan dengan serius terkait penawaran kerjasama tersebut. "Proyek ini sangat baik dan berkontribusi besar dalam pengelolaan air di Indonesia, tentu kami akan mempertimbangkan hal ini dengan serius," kata Chen Lei.
Sementara itu Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso mengatakan empat waduk ini dipilih untuk diajukan untuk mendapatkan pendanaan dari China dikarenakan memiliki kapasitas pembangkit listrik yang cukup besar. "Mereka menginginkan partisipasi pembangunan waduk di luar Jawa dengan kapasitas tinggi dan multiguna. Selain itu, mereka ingin mempelajari geologi dan pengetahuan lain di luar Jawa," kata Imam.
Berita Terkait
- 
            
              Penanganan Lumpur Sidoarjo Tetap Jadi Prioritas Kementerian PUPR
 - 
            
              4 Menteri Sepakat Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
 - 
            
              Jalan Tol Medan-Binjai Ditargetkan Beroperasi Saat Lebaran 2017
 - 
            
              Menteri PUPR Groundbreaking Peremajaan Rusun Sukaramai Medan
 - 
            
              Pertemuan Awal Komite Tapera Bahas Pembentukan BP Tapera
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
 - 
            
              Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
 - 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD