Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menyatakan business process outsourcing sebagai salah satu program prioritas di bidang industri jasa yang perlu dibangun dan dikembangkan tahun ini. Pemerintah menilai kehadiran bisnis alih daya memiliki peran penting dalam mengentaskan pengangguran, dan memberdayakan tenaga kerja di Indonesia yang jumlahnya sangat besar.
Menyikapi hal demikian, Direktur SIMGroup, Anta Ginting menyatakan siap mendukung pemerintah dengan membuat strategi pengembangan kompetensi karyawan.
“Strategi pengembangan kompetensi karyawan merupakan upaya yang kami lakukan untuk melahirkan tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing. Pengembangan ini dilakukan secara intensif meliputi skill training, soft skill, dan creativity training,” papar Anta di Jakarta, Kamis, (6/4/2017).
Selain fokus menjalankan program pengembangan kompetensi karyawan, Anta menyebutkan bahwa SIMGroup tengah fokus menjalankan sebuah sistem elektronik yang memudahkan operasional kerja. Salah satunya adalah dengan membuat sistem tellecolection, yakni sebuah program untuk menagih dan reminder tagihan ke konsumen.
“Saat ini belum banyak perusahaan alih daya yang mengembangkan sistem tellecolection, dan kami ingin menjadi pionir dalam penggunaan teknologi ini. selain itu, kami juga fokus mengembangkan fungsi televerification, dan talesales yang menjadikan sistem kerja SIMGroup lebih modern, dan fleksibel,” kata Anta menerangkan.
Pengembangan bisnis outsourcing di dalam negeri, sambung Anta, hanya akan berjalan maksimal, bila seluruh perusahaan outsourcing mentaati regulasi yang berlaku. Untuk itu, Anta meyakinkan bahwa SIMGRoup selalu bekerja secara profesional, menjalankan prkatik outsourcing sehat yang berkeadilan baik bagi perusahaan mitra, maupun bagi tenaga kerja yang disalurkan.
“Sudah saatnya kita berbenah untuk menghapus stigma negatif yang selama ini melekat pada perusahaan outsourcing. Kita buktikan, bahwa kita mampu menjalankan sistem yang sehat, dan berkeadilan,” imbuh fungsionaris Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini.
Kedepannya, Anta menyatakan SIMGRoup ingin menjadikan Indonesia sebagai negara pusat alih daya dunia. Untuk itu, ia ingn mendorong pemerintah dalam menciptakan sebuah regulasi baru guna meningkatkan standard kualifikasi perusahaan, standarisasi manajemen fee, dan teknis lainnya.
Baca Juga: SIMGroup Apresiasi Jokowi Jadikan Industri Outsourcing Unggulan
“Kini, saatnya membuktikan bahwa kita mampu unggul dalam persaingan dengan perusahaan outsourcing di luar negeri,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun