PT. Jasa Marga (Persero), sejak 9 April 2017 secara resmi menghapus gerbang tol Karang Tengah, Tangerang. Penghapusan gerbang tol itu karena sering menyebabkan kemacetan panjang di Jalan Tol Jakarta-Tangerang atau arah sebaliknya.
"Jadi secara resmi gerbang tol karang btengah sudah dihapuskan. Jadi sistem pembayarannya akan terintergrasi Tol Jakarta-Tangerang dan tol Jakarta-Merak Segmen Simpang Susun Tomang-Tangerang Barat - Cikupa," kata AVP Corporate Communication Jasa Marga, Dwimawan Heru di Tangerang, Banten, Senin (10/4/2017).
Selain itu, lanjut Heru, mengantisipasi penumpukan kendaraan dengan diberkalukannya sistem intergrasi ini, Jasa Marga akan membangun 51 gardu tol yang berlokasi di 12 gerbang tol.
12 gerbang tol tersebut terletak di :
1. Karang Tengah Barat 1 ditambah 2 Gardu Tol
2 Karang Tengah Barat 2 ditambah 3 Gardu Tol
3 Kunciran 1 ditambah 6 Gardu Tol
4 Kunciran 2 ditambah 6 Gardu Tol
5 Tangerang 1 ditambah 7 Gardu Tol
6 Tangerang 2 ditambah 8 Gardu Tol
7 Karawaci 1 ditambah 2 Gardu Tol
8 Karawaci 2 ditambah 2 Gardu Tol
9 Karawaci 3 ditambah 3 Gardu Tol
10 Karawaci 4 ditambah 2 Gardu Tol
11 Bitung 1 ditambah 5 Gardu Tol
12 Bitung 2 ditambah 5 Gardu Tol
Selain membangun gardu tol, lanjut Jeru, Jasa Marga memastikan pelayanan di bidang lalin berjalan optimal yaitu Close Circuit Television atau CCTV di lajur sejumlah 48 unit yang (sebagian besar) sudah terpasang setiap 500 m CCTV di gerbang tol (utuk melihat antrian lalin gerbang) yang sebelum integrasi jumlahnya 24 unit menjadi 30 unit serta penambahan Variable Message Sign (VMS) di 6 titik.
"Diharapkan dengan adanya sistem intergrasi ini dapat mengurai kemacetan yang kerap terjadi di pintu gerbang tol Karang Tengah selama ini. Sehingga masyarakat bisa lebih nyaman dalam berkendaram," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun